Peluncuran itu tampaknya merupakan eskalasi yang disengaja yang dirancang untuk menarik perhatian Jepang dan AS, yang sebagian besar mengabaikan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.
Meski begitu, tindakan Korea Utara ini sangat bertentangan dengan norma-norma internasional untuk menerbangkan rudal ke negara lain tanpa peringatan atau konsultasi sebelumnya.
Sebab sebagian besar negara menghindari melakukannya karena dapat dengan mudah disalahartikan sebagai serangan.
Bahkan uji coba nuklir pun bisa sangat provokatif.
Memang apa yang diinginkan Kim Jong-Un?
Diplomat tinggi AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, mengatakan tindakan Kim Jong-Un ini mungkin berkaitan dengan latihan militer yang dilakukan Jepang, AS, dan Korea Selatan pada awal pekan lalu.
Di mana sikap ketiga negara itu mungkin dianggap provokasi oleh Pyongyang.
Apalagi faktnya peluncuran rudal tersebut merupakan yang kelima dilakukan Pyongyang dalam sepekan.
Pada hari Sabtu, dua roket jatuh di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Banyak dari uji coba rudal Korea Utara dilakukan di jalur penerbangan yang tinggi.