Find Us On Social Media :

Tak Keturutan 'Peluk' Gundik, Benda Ini Jadi 'Penghangat' Serdadu Belanda Kesepian

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 26 September 2022 | 08:00 WIB

(Ilustrasi) Gundik dan Lahirnya Bantal Guling - Tentara Belanda sedang Memeriksa Surat-surat Perempuan Jawa

Bantal guling itu diciptakan untuk 'menggantikan' pasangan mereka, agar bisa dipeluk pada saat tidur.

Baca Juga: Perempuan Adalah 'Kunci Sukses' VOC, Sementara Praktik Pergundikan Marak Terjadi pada Era Kolonial Belanda, JP Coen Menekankan 'Kebutuhan Orang Dewasa' Ini Demi 'Kekuasaan' di Hindia Timur

Guling diibaratkan sebagai teman atau pendamping tidur.

Pasalnya, saat itu banyak dari orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia tidak membawa serta pasangan atau istrinya.

Orang Belanda membuat guling dengan panjang menyerupai manusia dan terletak di atas tempat tidur.

Guling saat itu diberi nama Dutch wife atau istri Belanda.

Melansir History, guling disebut lahir dari kebudayan Indisch abad ke-18 dengan percampuran budaya Eropa, Indonesia, dan China.

Pengaruh China ke wilayah Nusantara juga disebut-sebut membuat bantal guling semakin terkenal dan banyak ditiru oleh orang-orang Indonesia.

Tetapi, saat itu bantal guling biasanya hanya digunakan hanya kalangan atas atau orang kaya.

Pernah suatu ketika seorang Jerman bernama Charnay kebingungan ketika menemukan adanya bantal guling di Jawa.

Sehingga seorang pelayan kemudian memberitahu untuk menggunakan guling adalah dengan meletakkannya di antara kaki agar keduanya tidak bersatu, yang membuat tidur bisa lebih nyaman.