Kedua ruangan ini benar-benar kosong.
Di ruang utama, terlihat ada potongan lantai di sisi utara, mengarah ke tangga menuju ruang pemakaman yang berukuran 4,6 x 3,7 m.
El-Aguizy menjelaskan bahwa sarkofagus itu ditemukan di sisi barat ruang pemakaman.
Itu diarahkan ke selatan-utara dengan tutup antropoid yang menunjukkan fitur wajah almarhum dengan tangan bersilang di dada memegang simbol Djed dari dewa Osiris dan simbol Tyet dari dewi Isis.
Sarkofagus yang ditemukan itu dihiasi dengan prasasti yang biasa ditemukan di sarkofagus Kerajaan Baru, dengan kepala berjanggut dari pemiliknya, Dewi Langit Nut duduk di dada sambil melebarkan sayapnya.
Pada tutup dan badan sarkofagus terukir nama Ptahemwia dan gelarnya, representasi keempat putra Horus, dan doa-doa yang mengiringi mereka di seluruh tubuh sarkofagus.
“Tutup sarkofagus patah secara diagonal, dan bagian yang hilang ditemukan di sudut ruangan. Itu telah dikembalikan ke posisi semula. Sarkofagus itu kosong kecuali beberapa residu tar dari mumifikasi di bagian bawah sarkofagus,” kata El-Aguizy.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari