Intisari-Online.com – Seorang ilmuwan di Universitas Cincinnati dimintai bantuan dari Museum Seni Cincinnati untuk memecahkan misteri artefak berusia 1.300 tahun.
Artefak itu berupa patung kuda penari China yang ada di museum itu terlihat begitu realistis sehingga kuda berapi-api itu tampaknya siap untuk menerjang dari alasnya.
Namun kurator seni Asia Timur Hou-mei Sung malahan mempertanyakan keaslian hiasan rumbaik di dahi patung kuda terakota yang menyerupai tanduk unicorn mitologis itu.
Kuda Menari China itu berasal dari tahun 608-907 M dari Dinasti Tang, dengan bahan dari gerabah dengan pigmen yang berada di Museum Seni Cincinnati ini merupakan hadiah dari Carl dan Eleanor Stratus tahun 1997.
Museum itu lalu menghubungi asisten profesor kimia UC College or Arts and Sciences Pietro Strobbia untuk membantu menentukan apakah rumbai itu asli dari karya tersebut.
"Banyak museum memiliki konservator tetapi belum tentu fasilitas ilmiah diperlukan untuk melakukan pemeriksaan semacam ini," kata Strobbia.
"Jumbai dahi terlihat asli, tetapi museum meminta kami untuk menentukan dari bahan apa itu dibuat."
Kemudian Strobbia dan kolaboratornya menulis tentang proyek tersebut untuk makalah yang diterbitkan dalam jurnal Heritage Science.
Sung telah melihat banyak contoh patung kuno yang memberi penghormatan kepada kuda-kuda yang menari yang dilakukan untuk kaisar sekitar tahun 202 SM.
Tetapi, tidak ada dari kuda itu yang memiliki jumbai di dahi, katanya.
Jadi, apakah mungkin ditambahkan di kemudian hari?
"Saya percaya itu adalah kesalahan. Rumbai itu tidak pada posisi yang benar," katanya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR