Para wanita menahan kaisar sementara seorang selir mencoba mencekiknya dengan pita dari rambutnya.
Ketika aksi ini gagal, mereka mengikatkan tali tirai sutra di lehernya tetapi sayangnya tali simpulnya keliru sehingga tak bisa menjerat hingga mematikan.
Salah satu konspirator panik dan melaporkan upaya pembunuhan itu kepada Permaisuri Fang.
Karena kaisar tidak sadarkan diri sampai sore berikutnya, Permaisuri mengambil tindakan sendiri.
Dia menyuruh para wanita istana dieksekusi dengan metode 'mati dengan seribu luka,' yakni dengan mengiris-irisnya secara perlahan.
Permaisuri Duan juga dieksekusi. Meskipun kemudian ternyata selir itu tidak terlibat dalam plot.
Fakta bahwa upaya pembunuhan terjadi di kamarnya memberikan alasan yang cukup bagi Permaisuri untuk melenyapkan saingan potensial di istana.
Menyusul upaya pembunuhan Jiajing, kaisar mengundurkan diri ke bagian barat Kota Terlarang, di mana ia bisa hidup dalam isolasi, dan berhenti memegang pengadilan selama dua dekade berikutnya dari masa pemerintahannya.
(*)