Find Us On Social Media :

Ritual ‘Tangisan Pernikahan’, Adat Suku Tujia di China, Prosedur Pernikahan Wajib Selama 30 Hari, Bila Tidak Dilakukan Pengantin Wanita Dipandang Rendah dan Jadi Bahan Tertawaan

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 15 September 2022 | 16:05 WIB

Ritual 'Tangisan Pernikahan' suku Tijua di China.

Dalam sebuah adegan yang disebut ‘Yingtai Bersumpah di Matchmaker’ di Opera Sichuan pada pencinta kupu-kupu.

Dalam opera tersebut, Zhu Yingtai dengan keras memarahi mak comblang dengan kata-kata menangis yang tajam, yang menunjukkan karakternya yang kuat dan kebenciannya terhadap sistem feodal.

Adegan tersebut dihapus, karena kebiasaan mengumpat pada mak comblang tidak lagi ada di banyak tempat, terutama di kota-kota.

Sementara, di pedesaan, mak comblang masih memainkan peran penting dalam pernikahan, yang membuat wanita terus bersumpah pada mereka dalam ritual tangisan pernikahan.

Namun, dikatakan bahwa mak comblang tidak pernah takut dimarahi, yang berarti mereka tidak akan pernah menyingkirkan nasib buruk, karena karakter China untuk mak comblang adalah homonim untuk nasib buruk.

Baca Juga: Pengantin Baru Dilarang Gunakan Kamar Kecil Selama Tiga Hari, Inilah Ritual Suku di Indonesia yang Lain Daripada yang Lain, Lalu Bagaimana Mereka Menanggapi Panggilan Alam?

 Baca Juga: Ritual Mehndi, Upacara yang Tak Terpisahkan dari Tradisi Pernikahan Pengantin India, Percantik Pria dan Wanita Menjelang Hari Bahagia dengan Desain Henna yang Rumit dan Indah

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari