Find Us On Social Media :

Lahir dari Skandal Ayahnya dengan Gundiknya, Inilah Permaisuri Elizabeth Petrovna Romanova, Naik Takhta Melalui Kudeta Istana, Tapi Kekaisaran Rusia Lebih Makmur dalam Seni dan Pendidikan

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 17 September 2022 | 14:00 WIB

Permaisuri Elizabeth Petrovna Romanova, janji kembalikan tradisi masa lalu.

Selama sepuluh tahun pemerintaan Anna Ioannovna dan penggantinya Anna Leopoldovna, dominasi Jerman pada politik danbudaya Rusia menyebabkan ketidakpuasan masyarakat Rusia.

Orang-orang merasa identitas nasional mereka ditekan dan merindukan masa lalu Peter yang Agung.

Elizabeth, putri Peter yang Agung, menjadi penerus takhta yang logis, yang mampu membalikkan arah negara.

Maka dengan penuh semangat karena didukung oleh kaum bangsawan dan para penjaga, Elizabeth mengorganisir kudeta militer dan merebut takhta pada tahun 1741.

Dia dengan murah hati memberi penghargaan kepada semua orang yang membantunya dengan memberi mereka gelar bangsawan, tanah, dan jabatan pemerintah.

Pendukung dan pengagum terbesarnya Aleksey Razumovsky menerima setiap manfaat setelah penobatan kekasihnya itu.

Seperti janjinya, Elizabeth mengembalikan tradisi Peter yang Agung ke negara itu dengan membubarkan Kabinet Menteri dan memulihkan Senat.

Elizabeth menggantikan orang asing, yang kebanyakan orang Jerman, dengan orang Rusia di semua jabatan pemerintahan.

Dia hanya menempatkan orang asing di posnya jika tidak ada orang Rusia yang mampu melakukan pekerjaan itu.

Dia juga mengurangi masa kerja negara untuk kaum bangsawan dan memberi mereka tanah dan petani yang diambil dari Jerman.

Kedermawanannya mengamankan status budak dari para budak yang melakukan pemberontakan besar-besaran nantinya.

Sebagai seorang wanita yang sangat religius, Elizabeth juga menghapus hukuman mati, selama dua puluh tahun tiga puluh hari pemerintahannya, tidak ada satu orang pun yang dieksekusi.