Find Us On Social Media :

Tak Perlu Punya Pengalaman Sebanyak Ferdy Sambo, 'Lie Detector' yang Bakal Dijalani Sang Jenderal dan Putri Candrawathi Bisa 'Dikibuli' Hanya Lewat Satu Gerakan, Percuma?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 6 September 2022 | 13:02 WIB

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Intisari-Online.com - Proses penyidikan terhadap Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dilaporkan akan melibatkan uji poligraf atau pendeteksi kebohongan (lie detector).

“Iya terjadwal (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi),” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).

Selain Ferdy dan Putri, ada juga saksi yang akan diperiksa menggunakan uji poligraf, yakni asisten rumah tangga Sambo bernama Susi.

“Iya terjadwal (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi),” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).

Andi mengatakan pemeriksaan dengan alat pendeteksi kebohongan dilakukan untuk menguji tingkat kejujuran tersangka.

Terlepas dari itu, keakuratan tes pendeteksi kebohongan telah diperdebatkan dan dispekulasikan sejak lama.

Cara kerja poligraf yakni dengan mengukur dan merekam respons fisiologis seseorang.

Hal itu menyangkut perubahan denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah, jika seseorang berbohong atau jujur.

Melansir Mirror.co.uk, tes pendeteksi kebohongan nyatanya bisa dikelabui dengan dengan satu gerakan sederhana.

Satu kelemahan besar adalah kenyataan bahwa orang yang jujur ​​mungkin tetap merasa gugup - dan orang yang tidak jujur ​​bisa saja bersikap santai.

Doug Williams dari kepolisian di Oklahoma bosan dengan proses tanya jawab dalam tes kebohongan dan dan mulai mempertanyakan seberapa efektif tes itu.

"Saya mulai ragu dalam tes setelah beberapa saat, saya tahu saya bisa mengendalikan pernapasan saya, tetapi saya tidak tahu pasti bagaimana mengontrol kardio dan tekanan darah," katanya kepada acara radio This American Life.

"Tidak sampai teman saya masuk dan mulai berbicara tentang faktor kerutan dan mengencangkan otot anus ketika dia sedang stres."

Dan ternyata, itu adalah trik untuk menipu mesin poligraf - mengatupkan anus Anda.

"Saya lalu menjajalnya dan menghubungkan diri ke tes poligraf ... lalu mengencangkan anus seperti saat mencoba untuk menghentikan buang air besar."

"Lalu terlihat ada kenaikan cardio secara alami yang paling tinggi beserta kenaikan GSR."

Atas info yang dibocorkan Williams ini, ia dituntut karena dianggap menghalangi proses pencarian keadilan.

Baca Juga: Kelompok Ferdy Sambo Disebut Seperti 'Tumor' Menggerogoti Institusi Polri, Kini Komnas Perempuan Ungkap Dugaan Perkosaan

(*)