Find Us On Social Media :

Festival Monlam Agung, Biara Labuleng, Tibet Timur, Ketika Para Biksu Lakukan Ritual Duduk Tanpa Ekspresi Meski Diterpa Badai Salju untuk Usir Roh-roh Jahat dan Demi Kebaikan Umat

By K. Tatik Wardayati, Senin, 5 September 2022 | 14:05 WIB

Para biksu kemudian membentangkan thangka yang menggambarkan Buddha untuk ditampilkan kepada penyembah dan pengunjung lainnya selama festival.

Keesokan harinya, para biksu berkostum seperti dewa dan pelindung Dharma melakukan tarian Cham.

Dengan gerakan lambat dan berulang, ritual berjam-jam ini dilakukan untuk menghancurkan roh jahat dan kebaikan umat yang lebih besar, melansir The Guardian.

Umat Buddha yang taat menggunakan tarian ini untuk bermeditasi dan terhubung secara spiritual dengan dewa-desa yang digambarkan.

Setelah itu, semua orang bergabung dengan prosesi besar.

Pada malam berikutnya, semua biksu dan peziarah melakukan perjalanan untuk melihat patung yang terbuat dari mentega yak oleh biksu Buddha Tibet yang secara tradisional mewakili persembahan kepada Buddha dan dewa.

Pada hari terakhir festival, prosesi terakhir diadakan, ketika biksu Buddha Tibet membawa patung Maitreya, calon Buddha, membuat Kora (sirkuit ziarah) di sekitar biara Labrang bersama dengan ribuan peziarah.

Meskipun Partai Komunis China adalah ateis, namun mereka mengakui lima negara, termasuk Buddha, di samping banyak kepercayaan rakyat.

Kebanyakan etnis Tibet mempraktekkan Buddhisme Tibet, yang merupakan bentuk berbeda dari Buddhisme.

Baca Juga: Ritual Bishwa Ijtema di Bangladesh; Jutaan Muslim dari 150 Negara Bergabung Bersama dalam Doa untuk Kesejahteraan Spiritual dan Umat, Penuhi Gerbong Kereta untuk Sampai Tempat Festival

 Baca Juga: ‘Obol Charon’, Inilah Ritual Pemakaman Yunani Kuno, Tinggalkan Koin di Mata Mayat Sebagai Pembayaran Pengangkut Jiwa dari Dunia Orang Hidup ke Dunia Orang Mati

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari