Meski begitu, dia tidak berhenti untuk terus menambah jumlah selirnya.
Ketika dia berusia 60 tahun, Xuanzong membuat putranya bercerai dengan istrinya, sehingga dia dapat memiliki menantunya itu sebagai selirnya.
Pada Dinasti Sui, hal yang dipercaya oleh beberapa kaisar yakni bahwa mereka bisa mendapatkan keabadian dari berhubungan badan dengan sebanyak mungkin wanita tanpa ejakulasi.
Diyakini bahwa mengatur jadwal kehidupan seksual Kaisar kedalam tatanan yang teratur sangat penting untuk menjaga keutuhan Kekaisaran China.
Kalender China abad ke-10 tidak digunakan untuk menandai waktu, melainkan untuk menentukan jadwal, rotasi, dan waktu bagi wanita atau para selir yang tidur dengan Kaisar.
Para sekretaris mencatat kehidupan seks Kaisar dengan kuas yang dicelupkan ke dalam warna merah terang kekaisaran.
Di China dan beberapa negara Asia lainnya, usia ditentukan dari saat pembuahan bukan dari saat kelahiran.
Orang di sekitar Kekaisaran China percaya bahwa wanita akan mudah hamil pada malam-malam terdekat bulan purnama, ketika Yin, atau pengaruh wanita, cukup kuat untuk menandingi Yang, atau kekuatan pria, dari Kaisar.
Dipercayai bahwa pada malam-malam di waktu tersebut mereka dapat melahirkan anak-anak dengan kebajikan yang kuat.
(*)