Termasuk Dapat Hidup Abadi Jika Melakukan Hal Ini, Ternyata China Kuno Menyimpan Rahasia 'Kehidupan Ranjang' yang arang Diketahui

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Kehidupan China atau Tiongkok Kuno
(Ilustrasi) Kehidupan China atau Tiongkok Kuno

Intisari-Online.com- Tahukah Anda bahwa Kehidupan seorangkaisarChina kuno di abad ke-11 bisa punya121 selir atau gundik 'siap pakai.'

Misalnya saja pada Dinasti Sui, beberapakaisarpercaya bahwa mereka bisa mendapatkan keabadian dari berhubungan badan dengan sebanyak mungkin wanita tanpa ejakulasi.

Salah satunya yakniKaisarWu yang menghabiskan hidupnya untuk ini.

Namun tak hanya itu, Tiongkok Kuno menyimpan sisi-sisi kehidupan yang mungkin jarang diketahui dan terdengar tak biasa jika dibandingkan dengan dunia dewasa ini.

Berikut beberapa faktaumum dari kehidupan ranjang zaman dinasti Tiongkok kuno:

1.Homoseksualitas Dipraktikkan secara Bebas

Orang Cina kuno tidak membatasi homoseksualitas dan sudah menjadi hal lumrahterutama selama dinasti Ming, Song, dan Qing.

Kaisar juga memiliki banyak pasangan seksual dari semua jenis kelamin.

Para pemimpin laki-laki dari Dinasti Han cukup terkenal karena memiliki pasangan sesama jenis dan orang-orang setuju dengan itu.

Hubungan lesbian juga tidak jarang atau dikutuk di Cina kuno.

Namun mereka kurang dihargai dibandingkan hubungan sesama jenis antar pria.

2. Hidup Abadi Jika Tidur dengan Banyak Perawan

Banyak sejarawan melaporkan cerita ini bahwa kaisar pertama Cina yang disebut kaisar Kuning mencapai keabadian dengan tidur dengan perawan yang tak terhitung jumlahnya.

Sudah merupakankepercayaan umum dalam Taoisme bahwa setiap pria dapat menjadi abadi dengan melakukan hubungan seksual.

Teks-teks keagamaan Tiongkok kuno mengkategorikan wanita berdasarkan usia mereka.

Wanita termuda dianggap yang paling diinginkan.

Jadi itu sebabnya semua orang di Tiongkok kuno lebih menyukai wanita perawan muda.

3. Lukisan Erotis sebagai Hadiah Pernikahan

Setiap kali pasangan menikah, mereka pasti diberi lukisan erotis dari kanvas sutra, agar belajar dari gambaran tersebut dalam kehidupan pernikahannya.

Namun gambar tersebut jauh dari konsep monogami, biasanya objek lukisan berkelompok.

Tradisi ini terjadi pada saatperiode Han Timur (23-220 M).

Baca Juga: Pantas NATO Sampai 'Keringat Dingin' Jika Bicarakan Senjata Nuklir Rusia, Tak Hanya Mengancam, Ternyata Kekuatan Rusia Sudah Cukup Untuk Meratakan Negara Barat, Belum Lagi Ditambah China!

(*)

Artikel Terkait