Find Us On Social Media :

Film G30 S PKI, Sempat Wajib Diputar hingga Dihentikan setelah Soeharto Lengser, Begini Sejarahnya

By Khaerunisa, Kamis, 1 September 2022 | 15:30 WIB

Poster film G30S PKI

Dikutip Harian Kompas, 24 September 1998, Menteri Penerangan (Menpen) saat itu, Muhammad Yunus, mengritik film ini.

Muhammad Yunus menyampaikannya dalam Rapat Kerja antara Menpen dengan Komisi I DPR di Jakarta, Rabu (23/9/1998).

Ia juga menegaskan, pemutaran film yang bernuansa pengkultusan tokoh, seperti film Pengkhianatan G30S/PKI, Janur Kuning, Serangan Fajar menurutnya tidak sesuai lagi dengan dinamika reformasi.

"Karena itu, tanggal 30 September mendatang TVRI dan TV swasta tidak akan menayangkan lagi film Pengkhianatan G30S/PKI," ujarnya.

Sementara itu, mengutip Kompas.com (20/9/2017), setidaknya ada tiga tokoh sentral yang berperan dalam dihentikannya pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI.

Mereka adalah Marsekal Udara Saleh Basarah, Menteri Penerangan Muhammad Yunus Yosfiah, dan Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono.

Setelah pemutaran wajib film tersebut dihentikan, maka sebagai gantinya, Deppen bekerja sama dengan Depdikbud untuk mempersiapkan sebuah film yang terdiri dari tiga episode.

Film berjudul Bukan Sekadar Kenangan itu disutradarai Tatiek Mulyati Sihombing.

Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, film Pengkhianatan G30S PKI karya Arifin C. Noor telah dipuji kualitasnya.

Seperti diungkapkan salah satu sinematografer yang juga seorang sutradara film The Origin of Fear (2016), Bayu Prihantoro Filemon, membagikan pandangannya.

Menurut Bayu, sejumlah adegan kekerasan dengan latar suara yang mencekam membuat film itu menyerupai film horor.

"Film ini bisa saya sebut 'horor paripurna'," kata Bayu dikutip Kompas.com.