Find Us On Social Media :

Jagung dan Batu Giok Ditempatkan di Mulut Jenazah, Inilah Ritual Kematian Suku Maya yang Percaya Bahwa Kematian Tertentu Lebih Mulia Daripada yang Lain Sehingga Langsung Diangkat ke Surga

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 30 Agustus 2022 | 12:30 WIB

Salah satu ritual yang dilakukan oleh Suku Maya.

Intisari-Online.comRitual kematian menjadi bagian penting dari agama Suku Maya.

Suku Maya sangat menghormati kematian, karena mereka diajari untuk takut akan hal itu dan sangat berduka atas kematian.

Suku Maya juga percaya bahwa kematina tertentu lebih mulia daripada yang lain.

Suku Maya adalah orang-orang ritualistik, yang sangat menghormati sifat destruktif dewa-dewa mereka.

Maka tak heran bila mereka memiliki banyak tradisi kematian untuk memperingati orang yang baru saja meninggal dan memuja leluhur yang telah lama meninggal.

Orang yang meninggal karena bunuh diri, pengorbanan, komplikasi melahirkan, dan dalam pertempuran, dianggap akan diangkut langsung ke surga.

Sebelum adanya pengaruh Spanyol, mungkin tidak ada ide umum tentang kehidupan setelah kematian.

Yucatec Maya percaya bahwa ada rute yang berbeda setelah kematian.

Penemuan pot dari makam Pacal menggambarkan leluhur raja-raja Maya yang tumbuh di bumi seperti pohon buah-buahan dan bersama-sama menciptakan kebun buah-buahan.

Suku Maya memiliki beberapa bentuk pemujaan terhadap leluhur.

Mereka membangun berhala yang berisi abu orang mati dan membawakannya makanan pada hari-hari perayaan, bahkan sebuah kuil juga dibangun di atas sebuah guci.

Pada mereka yang dikorbankan, cara yang paling umum adalah memotong perut, dan mengambil jantung.