Penulis
Intisari-Online.com - Invasi Rusia ke Ukraina sudah dimulai sejak 24 Februari 2022.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai, pasukan Rusia sudah mengepung wilayah Ukraina.
Namun pasukan Ukraina berhasil memberikan perlawanan dan membuat pasukan Rusia tidak bisa berbuat banyak.
Puncaknya ketika perang hampir berlangsung selama 7 bulan lamanya, Rusia dilaporkan menarik diri dariKharkiv,sebuah kota di timur laut Ukraina.
Hal itu disampaikanStaf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada hari Kamis (18/8/2022).
Menurut mereka,Rusia telah mundur dari posisi mereka setelah gagal melakukan serangan terhadap Shevchenkove,nama beberapa tempat berpenduduk di Ukraina.
Jika benar pasukan Rusia telah mundur, maka hal itu akan menambah hasil negatif merekaselama perang di Ukraina.
Malahan kini pasukan Ukraina mulai bisa membalas serangan pasukan Rusia.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (20/8/2022),pasukan Ukraina merobohkan jembatan di seberang sungai Dnieper di oblast Kherson untuk mencegah tentara Rusia memasok kembali posisi depan mereka di tepi barat.
Pada 10 Agustus, komando selatan Ukraina mengatakan bahwa jembatan yang melintasi Dnieper di pembangkit listrik tenaga air Kakhovska tidak layak untuk digunakan oleh militer Rusia.
Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) menjelaskan itu berarti pasukan Rusia sekarang dibatasi pada dua feri ponton yang mereka bawa.
Tetapi meskipun ada beberapa kegagalan, invasi Rusia di Ukraina masih berjalan, termasuk di Kharkiv.
Pada dini hari Kamis, kota timur laut menjadi tempat serangan kekerasan dari udara.
Sedikitnya 12 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan roket Rusia di sebuah gedung apartemen.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, adalah target Rusia pada hari-hari awal perang, tetapi tentaranya kini tidak dapat mengambilnya.
Sekarang, meskipun Moskow telah mengalihkan fokus militernya ke timur dan selatan Ukraina, mereka terus mengalami agresi.
Tapi menurutPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serangan itu malahmenunjukkan ketidakberdayaan Rusia.
"Kami tidak akan memaafkan, kami akan membalas dendam," kataPresiden Zelensky di Telegram.