Intisari-Online.com - Benarkah perang nuklir akan terjadi dalam perang Rusia dan Ukraina?
Dugaan perang nuklir mencuat ketika juru bicara pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengklaim bahwa Ukraina merencanakan "provokasi bendera palsu".
Apalagi "provokasi bendera palsu" itu terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia pada Jumat (19/8/2022) hari ini.
Meski Ukraina telah membantah tuduhan itu, tetapi berita itu telah memicu spekulasi bahwa sesuatu dapat terjadi di pembangkit listrik tersebut pada hari Jumat ini.
Melihat hal ini, Kepala Pasukan Perlindungan Radiologi Rusia Letnan Jenderal Igor Kirllov menunjukkan bahwa jika terjadi bencana nuklir, maka ada beberapa negara ang akan sangat terpengaruh oleh dampak radiologis.
Negara yang dimaksud di antaranya Jerman, Polandia, dan Slovakia.
Namun, Olga Kosharna, seorang ahli energi nuklir dan keselamatan nuklir yang sebelumnya bekerja di Otoritas Pengaturan Nuklir Negara Ukraina, mengatakan bahwa radiasi dapat mencapai beberapa negara lain di sekitarnya.
Hal ini tergantung dari arah mana angin bertiup selama kecelakaan terjadi.
"Dalam skenario ini, jika angin bertiup ke selatan, maka gumpalan radioaktif, bisa melakukan perjalanan ke Bulgaria, Rumania, dan wilayah laut hitam."
"Bahkan dalam 23 jam akan mencapai Turki," terang Olga Kosharna seperti dilansir dari express.co.uk pada Jumat (19/8/2022).
"Tapi jika itu adalah angin timur, gumpalan akan pergi ke Polandia, Hongaria atau Republik Ceko."
Olga Kosharna mengatakan ada kemungkinan dampaknya bisa menghantam semenanjung Krimea yang diduduki atau bahkan juga wilayah Rusia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR