Intisari-Online.com - Meski Rusia kini menjadi negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia, namun senjata nuklir Amerika Serikat (AS) tidak kalah banyak.
Hal itu dibuktikan dengan Amerika Serikat (AS) telah berhasil melakukanuji coba rudal.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Kamis (18/8/2022), militer AS mengkonfirmasi telah melakukan tes rutin rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III yang tidak bersenjata.
Sebelumnya militer AS telah menunda pengujian ICBM pada dua kesempatan tahun ini.
Namun kini militer AS mulai menunjukkan kesiapan pasukan nuklir AS.
Selain itu,Departemen Pertahanan AS mengatakan penundaan tes juga mencontohkan bagaimana negara nuklir yang bertanggung jawab harus berperilaku.
Penundaan itu terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina, dengan penundaan kedua diumumkan menyusul meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan.
Pada bulan Maret 2022, Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan masyarakat internasional melihat tindakan Putin di Ukraina sebagai "berbahaya dan tidak bertanggung jawab".
Oleh karenanya, kini AS ingin menjelaskan bahwa tindakannya ini jangan sampai disalahartikan.
Sebab mereka ingin menunjukkan bahwamereka tidak berniat terlibat dalam tindakan apa pun yang dapat disalahpahami atau disalahartikan.
Ini dibuktikan bahwa militer AS baru melakukanuji coba rudal balistik antarbenua Minuteman III pada minggu ini.
"Kami tidak mengambil keputusan ini dengan enteng, tetapi untuk menunjukkan bahwa kami adalah tenaga nuklir yang bertanggung jawab," terangKirby.
Tes kemudian dijadwal ulang ke awal Agustus, yang bertepatan dengan kunjungan yang sangat kontroversial Ketua AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Sebelum tes dilakukan, Kirby mengatakan rudal itu akan diluncurkan di beberapa titik dalam waktu dekat.
Kirby sekali lagi menegaskan bahwa langkah itu untuk kepentingan menjadi "tenaga nuklir yang bertanggung jawab".
"Ketika China terlibat dalam latihan militer yang tidak stabil di sekitar Taiwan, Amerika Serikat ingin menunjukkan perilaku kekuatan nuklir yang bertanggung jawab dengan mengurangi risiko salah perhitungan dan salah persepsi."
"Itulahsebabnya tes ICBM Minuteman III yang telah lama direncanakan baru dijadwalkan untuk minggu ini."
Sikap AS ini tentu saja menyindir Rusia yang ketika awal perang Rusia dan Ukraina terjadi sudah mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Meski hingga hari ini Kremlin tidak menggunakan senjata nuklir di Ukraina.