Berhasil Tembakkan 4 Rudal ke Taiwan, Militer China Disebut Tak Bekerja Sebaik Militer Rusia dalam Menyerang, Namun Xi Jinping Akan Lebih Mudah Menang daripada Vladimir Putin, Kok Gitu?

Mentari DP

Penulis

Ketegangan antara China dan Taiwan meningkat.

Intisari-Online.com - Ketegangan antara China dan Taiwan meningkat, dan itu membuat Amerika Serikat (AS) khawatir.

Oleh karenanya,Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan China agar tidak menembakkan rudal ke Taiwan.

Menurutkomandan Armada Ketujuh Amerika, Wakil Laksamana Karl Thomas, sikap China itu tidak sesuai norma.

Taiwan mengakui China telah menembakkan rudal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara kedutaan Jepang di Washington mengatakan empat rudal yang diluncurkan oleh Beijing melewati ibu kota Taipei.

Apa yang terjadi antara China dan Taiwan itu semua karenaprotes atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus 2022 kemarin.

Meski membuat ketar-ketir seluruh dunia, rupanya ancaman China itu dianggap masih 'kurang inisiatif' oleh Presiden China Xi Jinping.

Hal itu disampaikan olehDr John Callahan, mantan diplomat dan juru bicara Departemen Luar Negeri, sekarang bekerja sebagai penasihat militer dan dekan di New England College di AS.

“Mereka besar dan mereka memiliki banyak potensi kekuatan," kataDr John Callahan seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (18/8/2022).

"Namun mereka tidak menggunakan militernya secara efektif."

"Hanya melakukan pemboman besar-besaran seperti Rusia saja."Terlepas dari potensi ketidakmampuan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, AS telah mengatakan bahwa Taiwan berisiko direbut oleh Beijing, seperti yang telah terjadi dengan pulau-pulau kecil di Laut China Selatan.

Peringatan itu datang dari Wakil Laksamana Thomas, yang mengatakan kepada wartawan di Singapura: “Sangat penting bahwa kita menentang hal semacam ini."

KataWakil Laksamana Thomas, kinipulau-pulau di Laut China Selatan sekarang menjadi pos terdepan militer.

Di mana merekaberfungsi penuh dengan memiliki rudal hingga ada andasan pacu besar.

Terakhir,Dr Callahan mengatakan ada perbedaan antara perang Rusia dan Ukraina dan konflik China dan Taiwan.

Pertama, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghadapi kesulitan besar selama perang dikarenakangeografi Ukraina dan perlawanan sengit para pejuang Ukraina.

NamunDr Callahanmengungkapkan bahwa Presiden China Xi Jinping akan memiliki rute yang lebih mudah menuju kemenangan di Taiwan daripada yang dimiliki Putin di Ukraina.

Baca Juga: Langsung Bikin Dunia Ketar-ketir Karena Pasukan Militernya Serang Ukraina, Mantan Tokoh NATO Justru Menguak Rencana Besar Vladimir Putin, Incar 3 Negara Bekas Uni Soviet Ini

Artikel Terkait