Penelitian baru pertama kali dilaporkan pada bulan Januari 2021 di jurnal Levant oleh profesor Yosef Garfinkel.
Garfinkel mengatakan kepada Live Science bahwa penemuan itu memberi "cahaya baru pada agama kuno di wilayah itu."
Tetapi seiring waktu kota-kota itu dibangun di atas sisa-sisa bangunan yang lebih tua.
Kemudian yang tersisa darinya yakni lapisan reruntuhan, yang menambah kompleksitas penggalian.
Menggali Pengaruh Budaya Mesir Kuno
Para arkeolog percaya bahwa kuil itu telah diserang dan menyebabkan dinding serta langit-langitnya tang runtuh.
Sehingga reruntuhan itu menyegel banyak benda di dalamnya.
Kejadian itu terjadi pada hari kedua penggalian yakni juga saat mereka menemukan sebuah patung perunggu berlapis perak dari dewa utama Ba'al, dewa Kanaan.
Kemudian beberapa hari kemudian patung lain ditemukan dari dewa Resheph, dewa yang terkait dengan tulah, perang, dan guntur dalam agama Kanaan kuno.
Kedua dewa ditampilkan "memukul musuh-musuh mereka" dengan satu tangan terangkat tinggi dan Garfinkel mengatakan patung-patung itu telah ditemukan di tempat suci terdalam kuil: "tempat kudus yang suci dari kuil."