Penulis
Intisari-Online.com - NamaIrjen Ferdy Sambo langsung menjadi trending topic di media sosial Indonesiausaiditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhanBrigadir J.
Menurut kepolisian,Irjen Ferdy Sambo menjadi otak dalam kasus pembunuhanBrigadir J.
Di mana mantanKadiv Propam Polriitu adalah orang yang menyuruh Bharada E menembakBrigadir J dan mengatur skenariobaku tembak yang tidak pernah ada.
Sejak itu, banyak orang yang mulai menggali kasus-kasus lama yang pernah ditangani Ferdy Sambo.
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (12/8/2022), Ferdy Sambo yang memegang gelar Jenderal bintang 2 itu sempat menangani beberapa kasus besar.
Misalnya kebakaran besar digedung Kejaksaan Agung dan kasus KM 50 terkait penembakan antara polisi dan FPI.
Rupanya ada satu kesamaan antara dua kasus itu dengan kasus pembunuhan Brigadir J, yaitu rusak atau hilangnya CCTV.
Dalam kasuspembunuhan Brigadir J, disebutkan bahwa CCTV di lokasi kejadian, yang merupakanrumah dinas Ferdy Sambo, rusak.
Padahal keluargaBrigadir J telahmeminta rekaman CCTV di lokasi kejadian diputar.
Alasannya karenakeluarga tidak percayaBrigadir J tewas karena baku tembak. Sebab mereka menemukan banyak luka di jenazahBrigadir J.
Sehingga mereka yakin bahwa CCTV di lokasi kejadian itu bisa menjadi bukti kuat apa yang sebenarnya terjadi.
Akan tetapi pada awal penyelidikan KapolresJakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyampaikan bahwa CCTV alias kamera pengawas di rumah dinasKadiv Propam Polri itu rusak.
Bahkan sudah rusak sejak 2 minggu sebelum kejadian itu.
Kini, Kombes Pol Budhi menjadi salah satu anggota Polri yang dicopot dari jabatannya.
Kasus kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung)
Pada 22 Agustus 2022, terjadi kebakaran di GedungKejaksaan Agung.
Berdasarkan keterangan saksi,kebakaran berawal dari lantai 6, di mana mereka melihat api.
Ferdy Sambo, yang sempat memimpin penyelidikan, melakukan pemeriksaan terhadap 10 ahli dan 64 saksi.
Hasilnya kebakarandi GedungKejaksaan Agung disebabkan oleh kelalaian.
Atas kejadian ini, 8 orang menjadi tersangka, dengan 5 di antaranya adalah kuli bangunan.
Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa para kuli bangunan itu merokok dan itulah yang menyebabkan kebakaran.
Soal CCTV, disebutkan pula bahwa dari 24 CCTV, ada 8 di antaranya itu sudah rusak karena terbakar.
Namun, tidak disebutkan CCTV di lokasi mana saja yang ikut terbakar.
Kasus KM 50
Kasus KM 50 merupakan kasus penembakan antaralaskar Front Pembela Islam (FPI) dengan kepolisian diol Jakarta-Cikampek tepatnya di KM 50 padaSenin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.
Akibat dari kejadian ini,6 laskar FPI meninggal dunia dan 2 anggota Polri dinyatakansebagai tersangka.
Meski begitu, ke-2 anggota Polri itutidak dijatuhi hukuman. Ini karena mereka beralasan penembakan itu untuk membela diri.
Saat kasus ini,Irjen Ferdy Sambo bertugas bersama 30 anggota Tim Propam menyelidikinya.
Akan tetapi ditemukan bahwa kamera CCTVdi KM 49-70 di ruas Tol Jakarta-Cikampek dikabarkan offline pada 1 hari sebelum kejadian penembakan.
MenurutDirektur Operasi PT Jasa Marga Tollroad Operator, anak perusahaan PT Jasa Marga, Yoga Trianggoro, CCTV offlinedisebabkan oleh kerusakan fiber optik.
Oleh karenanya, gambar tidak bisa masuk ke dalam server.