Find Us On Social Media :

Atom, Si Kecil yang Bisa Ciptakan Ledakan Nuklir dan Wujudkan Neraka Dunia yang Sesungguhnya

By Agustinus Winardi, Selasa, 8 Mei 2018 | 15:15 WIB

Intisari-Online.com - Jika ada pertanyaan apa benda kecil yang bisa menciptakan malapetaka dahsyat di dunia seperti kiamat, maka jawaban yang tepat adalan atom.

Adalah Ernest Rutherford dan Albert Einstein, yang pada dasawarsa 1930-an, berhasil menjelaskan bahwa di balik ukurannya yang kecil, atom dapat melepas energi yang begitu besar.

Besar energi yang digambarkan Einstein sebanding dengan massa dari atom tersebut dikalikan dengan kecepatan cahaya pangkat dua.

Berdasarkan teori inilah, bom nuklir Little Boy yang hanya berbahan 64 kg Uranium-235 bisa melepas energi dalam bentuk ledakan sebesar 13 sampai 16 kiloton TNT.

Baca juga: Fakta di Balik Bom Nuklir ke-3 'Demon Core' yang Akan Dijatuhkan ke Jepang, Ilmuwan Alami Hal Mengerikan Saat Membuatnya

Bom atom Little Boy yang dijatuhkan pada 6 Agustus 1945 benar-benar membumihanguskan kota Hiroshima dan membuat Jepang langsung bertekuk lutut kepada Sekutu.

Kekuatan ledakan diukur dalam ekuivalen dengan ledakan TNT. Dalam dua hal, satu kiloton ledakan nuklir setara dengan seribu ton TNT.

Ini berarti ledakan Little Boy setara dengan ledakan 20 ribu TNT yang ketika digunakan dalam pengeboman Hiroshima, telah menewaskan sebanyak 140.000 orang.

Namun efek menakutkan bom nuklir ternyata tak bikin jera dunia.

Baca juga: E-Bomb, Turunan Bom Nuklir Pembasmi Arus Listrik yang Namanya Indah Tapi Tetap Saja Sangat Mematikan

Alih-alih agar disegani dalam percaturan dunia, sejumlah negara justru memproduksi bom letal seperti ini seperti AS, China, Rusia, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

Seperti dilaporkan Mark Dartford pada tahun 1985, dalam bukunya dan bertajuk Military Technology, sejumlah negara telah memiliki bom nuklir yang kekuatannya sejuta kali lebih dahsyat dari Little Boy.

Salah satunya adalah negara Korea Utara yang ingin sekali menggunakan senjata nuklir kepada AS pada tahun 2017.