Ketua Presidium IPW, Neta Pane menengarai ada perang bintang di tubuh Polri saat ini.
Hal ini berkaitan dengan kutub yang disebutnya sebagai "geng".
"Ada geng Solo, ada geng Pejaten, ada geng Makassar, ada geng Independen," kata Neta kepada Aiman Witjaksono, host Program AIMAN.
Kepada Aiman, Neta menjelaskan, geng Solo terkait dengan pejabat polisi yang pernah bertugas di Solo, terutama saat Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Lalu geng Pejaten (merujuk pada Kantor Badan Intelijen Negara) adalah pejabat polisi yang merupakan anak asuh Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Sementara geng Makassar atau kutub Sulawesi mengacu pada Pejabat polisi yang berasal dari daerah Sulawesi.
Dan independen, adalah pejabat polisi yang tidak termasuk dalam kutub mana pun.
Aiman mengonfirmasi soal ini ke Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto.
Soal "geng", ia tidak membantah, tapi tidak pula mengiyakan!
Soal kelompok menjelang masa pergantian Kapolri yang baru, ia berujar kepada Aiman di program AIMAN: "Apa yang disampaikan Pak Kapolri ini artinya di level bawahan ada kelompok-kelompok yang kemudian ingin berjuang untuk menjadi pengganti beliau (Kapolri)."
Terlepas dari ada atau tidaknya persaingan di tubuh jenderal polisi menuju Tribrata Satu alias Kapolri, dinamika adalah sebuah keniscayaan.