Find Us On Social Media :

Diklaim Bikin Kasus Brigadir J yang Sederhana jadi Penuh Drama, 'Perang Bintang' di Mabes Polri Pernah Dibongkar Sosok Ini, Ada 4 'Geng' yang Kerap Berebut Takhta Tertinggi

By Tatik Ariyani, Minggu, 7 Agustus 2022 | 17:59 WIB

Bharada E ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Intisari-Online.com - Rabu (3/8/2022), Bareskrim) Polri menetapkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sebagai tersangka atas tewasnya Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian mengatakan, Bharada E akan ditahan usai dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka.

Andi menyebutkan, Bharada E diduga tidak dalam situasi membela diri saat membunuh Brigadir J.

Penetapan Bharada E sebagai tersangka ini kemudian melahirkan benturan antara spekulasi publik dan keterangan atau penjelasan kepolisian.

Bahkan, disebutkan pula adanya 'perang bintang' di Mabes Polri.

Rocky Gerung, Akademisi dan Pengamat Politik, pun turut angkat bicara terkait hal tersebut di kanal YouTube miliknya Rocky Gerung Official dalam perbincangan bersama wartawan senior FNN Hersubeno Arief, Jumat (6 Agustus 2022).

Hersubeno Arief mengatakan, "Kalau sekarang yang paling aktual adalah penetapan Bharada E atau Bharada Richard Eliazer sebagai tersangka."

"Kemudian orang jadi bertanya-tanya, kalau kemudian disebut motifnya bukan membela diri apa urusannya Bharada Richard ini menjadi pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Joshua. Kan orang bertanya-tanya, jangan-jangan ini dia cuma dikorbankan saja gitu. Kan Anda selalu persepsinya akan dari situ. Dari soal bagaimana keberpihakan kepada kelompok yang lemah," lanjutnya.

Kemudian, Rocky Gerung menanggapi, "Ini akibatnya kalau penundaan makin lama maka komposisi lagu bisa berubah-ubah. Kita terpaksa musti melihat partitur awalnya apa sih sehingga kok terlihat semacam komposisi yang diubah-ubah.

"Arangernya siapa? Jadi kalau kita tahu itu maka dengan mudah kita bisa duga bahwa ini ada sesuatu yang lebih tinggi yang harus diselamatkan, yang sering kita sebut “janganlah ada konflik antar-bintang di langit terus ada batu di bawah yang ketiban”. Jadi nggak boleh begitu. Tetapi, publik sudah merasa bahwa terlalu jauhlah permainan ini."

"Jadi itu yang menyebabkan semua orang akhirnya menduga bahwa ini sudah masuk pada soal yang lebih rumit lagi, karena soal sikut menyikut di antara bintang, karena soal order meng-order, karena soal sebut saja bahkan gengsi antar-angkatan. Jadi semua hal sehingga orang menganggap ya sudah mau diapain lagi kalau keterangan-keterangan itu berseliweran," lanjut Rocky Gerung.

Tak heran dalam perbincangan tersebut menyinggung tentang 'perang bintang' di Mabes Polri, Indonesia Police Watch (IPW)) pun pernah membahas hal tersebut dalam Program AIMAN di KompasTV, Senin (30/11/2020) pukul 20.00.