Find Us On Social Media :

Soroti Permintaan Maaf Ferdy Sambo, Pakar Mikro Ekspresi Nilai Ada Kejanggalan, 'Orang Kalau Beneran Sedih Benar-benar Minta maaf itu Beda Intonasinya'

By Tatik Ariyani, Jumat, 5 Agustus 2022 | 17:50 WIB

Irjen Ferdy Sambo.

Ia kemudian menyebutkan orang yang minta maaf dengan sedih biasanya intonasinya berbeda dengan gaya bicara sehari-hari.

Kirdi mengungkapkan, "Orang kalau beneran sedih benar-benar minta maaf itu beda intonasinya, walaupun biasanya galak tegas, lugas. Itu beda sekali. Plus di akhir kalimat, ada bagian dalam bahasa tersebut menyebutkan, dalam tanda petik tapi, terlepas dari peristiwa atau perbuatan dia."

Menurut Kirdi, efek dari permintaan maaf tersebut justru membuat publik bertanya-tanya.

Apalagi, permintaan maaf itu, kata Kirdi, dilakukan secara terbuka di instutusi penegak hukum dan dilakukan oleh salah seorang petinggi sebelum diperiksa.

Kirdi mengatakan, "Menariknya apa? Model komunikasi verbal dan nonverbal di situ buat masyarakat umum tanya, ini negara hukum bukan ya? Kalau seorang penegak hukum boleh memberi narasi seperti itu, artinya dia, tanda petik, bisa minta maaf secara formal, bukan maaf emosional. Dia minta maaf pada institusi."

Apalagi, katanya, pesan maaf dari Irjen Ferdy Sambo itu ditujukan kepada masyarakat agar tidak gundah gulana.

"Ini benar-benar disampaikan karena dia harus melakukan itu karena masyarakat agar tidak lagi gundah gulana," paparnya.

Baca Juga: Pantas Kasusnya Molor sampai Kini Belum Terungkap Misteri Kematian Brigadir J, Kapolri Ungkap Ada 25 Polisi Tak Profesional, Ini Respon Komnas HAM