"Hasil autopsi menyebutkan, 'sebab pasti kematian adalah akibat penyakit pecahnya pembuluh darah di bagian bawah batang otak yang menimbulkan pendarahan di dalam bilik otak hingga menyumbat saluran cairan otak dan menekan batang otak hingga terjadi mati lemas (astifiksia)'," tertuang dalam laman tersebut dikutip Rabu, (27/7).
Irzen disebut Ade mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi tahap akut.
Hal ini terlihat dari penyempitan pada 80% pembuluh darahnya.
Ade juga menyebut sudah terjadi penyempitan pembuluh darah di sejumlah organ tubuh vital Irzen sampai mengalami kerusakan.
Organ yang rusak ini antara lain jantung, paru-paru, serta limpa.
Sehubungan dengan darah yang keluar dari hidung Irzen Okta, Ade membenarkan adanya luka.
"Itu luka baru yang tidak bisa dipastikan kapan terjadinya," terang Ade Firmansyah.
Sementara, 22 hari setelahnya, Dokter Abdul Mun'im Idris melakukan visum et repertum yang menyebut penyebab kematian Irzen akibat adanya kekerasan.