Find Us On Social Media :

Awas! Sanksi Barat Tak Luput Serang Asia Tenggara, Negara Miskin Ini Disebut-sebut Akan Disanksi Barat Sampai Jera Hanya Karena Mendukung Rusia

By May N, Rabu, 27 Juli 2022 | 18:08 WIB

Presiden Laos Thongloun Sisoulith bersama Presiden Rusia, Vladimir Putin

Menariknya, Lavrov melewatkan Vientiane dalam tur singkatnya di Asia bulan ini, dan memilih untuk mengunjungi Hanoi pada 6 Juli, di mana ia menyatakan bahwa “Vietnam adalah mitra kunci [Rusia] di ASEAN…dan hubungan kedua negara didasarkan pada sejarah dan perjuangan bersama mereka untuk keadilan.”

Desember lalu, Moskow menyediakan US$12 juta untuk meningkatkan Rumah Sakit Mittaphab, salah satu rumah sakit utama Laos.

Forum Bisnis Rusia-Lao online pertama diadakan pada bulan berikutnya.

Hubungan pribadi juga patut dipertimbangkan, kata Keith Barney, profesor di Universitas Nasional Australia.

Banyak pemimpin puncak Laos dididik di Uni Soviet, termasuk Thongloun, yang juga sekretaris jenderal Partai Revolusioner Rakyat Laos yang komunis.

Dia belajar di Leningrad pada tahun 1973 dan menerima gelar Master of Arts dalam Linguistik pada tahun 1978, kata Barney.

Thongloun memiliki tugas lain pada tahun 1981 di Akademi Ilmu Sosial Soviet Moskow, jurusan sejarah hubungan internasional.

Mantan Sekretaris Jenderal Bounnhang Volachit juga belajar di Serikat Masyarakat.

“Pengamat sebaiknya memperhatikan jaringan sosial-politik yang menjaga hubungan Laos-Rusia ini,” kata Barney.

“Kami senang bahwa mitra Laos sangat mementingkan pelestarian kebenaran sejarah dan penolakan terhadap segala upaya untuk memalsukan sejarah,” tulis duta besar Rusia untuk Vientiane, Vladimir Kalinin, dalam sebuah op-ed di Vientiane Times pada 12 Juni, Hari Nasional Rusia.

Analisis Asia Times terhadap laporan oleh media yang dikelola pemerintah Laos menunjukkan bahwa kedutaan Rusia telah mengadakan setidaknya tiga konferensi pers untuk memberi pengarahan kepada media Laos tentang perang di Ukraina sejak dimulai pada 24 Februari.

Kantor berita yang dikelola negara Laos dengan andal mengulangi komentar dari diplomat Rusia, termasuk dalam sebuah pengarahan pada awal Mei bahwa “dengan bantuan negara-negara asing, Ukraina telah menjadi pusat daya tarik bagi teroris dan tentara bayaran” dan “Barat secara terbuka mendorong Kiev untuk menyerang Rusia.”