Pantas Percaya Diri Lakukan Latihan Militer Besar-Besaran dengan Indonesia, Jenderal AS Ini Ungkap Polah Membahayakan China di Asia Tenggara, Statistik Ini Jadi Sorotan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

ilustrasi. Militer Indonesia.
ilustrasi. Militer Indonesia.

Intisari-online.com - Pada (24/7), saat melakukan tur di kawasan Indo-Pasifik, Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS.

Membuat pernyataan, mengenai China, "Militer China, baik di udara maupun di laut, telah secara signifikan dan nyata, menjadi lebih agresif di area ini."

Jenderal Milley meminta statistik terperinci tentang interaksi antara pasukan China dengan AS dan negara-negara lain di kawasan itu.

Dengan menunjukkan insiden "tatap muka" antara pesawat dan kapal China dengan AS dan pasukan mitra AS lainnya di kawasan Pasifik telah meningkat secara signifikan selama 5 tahun terakhir.

Lalu, jumlah pertemuan berbahaya dan tidak aman telah meningkat secara merata.

"Ini adalah area yang coba dijangkau China untuk tujuannya sendiri dan sekali lagi tujuan itu mengkhawatirkan karena China tidak bertindak dengan motif yang baik," katanya.

"Mereka ingin memperluas pengaruh mereka di kawasan, yang dapat memiliki konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi sekutu dan mitra kami di kawasan itu," kata Milley.

Jenderal AS membuat komentar sebelum memasuki pertemuan dengan pejabat pertahanan Indonesia di Jakarta.

Baca Juga: 5 Tahun Terakhir Makin Ugal-ugalan, Jenderal AS Memperingatkan Ancaman China dalam Kunjungan ke Indonesia: 'Terasa Lebih Agresif'

Ketika Presiden Indonesia Joko Widodo, bersiap untuk berangkat ke Beijing untuk kunjungan dua hari, diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping.

Ini akan menjadi pertama kalinya dalam dua tahun seorang pemimpin asing mengunjungi Beijing dan menerima resepsi pribadi di luar pertemuan selama acara Olimpiade Musim Dingin pada bulan Februari.

Kunjungan Milley ke kawasan Indo-Pasifik difokuskan pada "ancaman" dari China.

Milley akan menghadiri pertemuan dengan pejabat pertahanan regional di Australia minggu ini.

Dengan topik utama adalah meningkatnya aktivitas militer China di kawasan dan kebutuhan untuk mempertahankan kawasan Thailand bebas, terbuka dan damai.

Dalam kunjungan tersebut, pada tanggal (24/7), Milley melakukan pertemuan dengan Panglima TNI Andika Perkasa dan mengunjungi Kodam di Jakarta.

Setelah kunjungan tersebut, Milley mengatakan negara-negara Pasifik seperti Indonesia sangat ingin memiliki keterlibatan militer AS di wilayah tersebut.

"Kami ingin bekerja dengan mereka untuk mengembangkan interoperabilitas dan memodernisasi militer mereka untuk memastikan mereka dapat menghadapi tantangan dari China," kata Milley.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang bekerja untuk memperluas hubungan keamanan dan militer dengan negara-negara Indo-Pasifik.

Tujuannya, untuk membangun jaringan aliansi yang lebih kuat untuk melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan itu.

Pejabat militer AS telah memperingatkan kemungkinan China menyerang Taiwan, kemungkinan pada 2027.

China menganggap Taiwan sebagai wilayah yang menunggu reunifikasi, menyatakan kesiapannya untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan.

Artikel Terkait