Find Us On Social Media :

Baru Sehari Warga Dunia 'Berpesta' Tak Kekurangan Pangan Setelah Ekspor Gandum Ukraina Berjalan Lagi, Rusia Serang Pelabuhan Kunci Tempat Semua Ekspor Gandum Dilakukan

By May N, Minggu, 24 Juli 2022 | 07:16 WIB

Pasukan Rusia mengendarai kendaraan lapis baja di tengah kota Lysychansk, Luhansk, Ukraina.

Intisari - Online.com - Rudal Rusia menghantam infrastruktur di pelabuhan Odesa Ukraina, sehari setelah Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam, kata militer Ukraina.

“Musuh menyerang pelabuhan perdagangan laut Odesa dengan rudal jelajah Kalibr; dua rudal ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara; dua menghantam infrastruktur pelabuhan,” tulis Komando Operasi Selatan di Telegram, Sabtu.

Penyiar publik Suspilne mengutip militer Ukraina yang mengatakan bahwa rudal itu tidak menyebabkan kerusakan signifikan dan seorang menteri pemerintah mengatakan persiapan terus berlanjut untuk memulai kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat menengahi perjanjian dalam upaya untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dan meredakan krisis pangan global.

Odesa, pelabuhan terbesar Ukraina dan salah satu pelabuhan terbesar di cekungan Laut Hitam, tetap berada di bawah kendali Kyiv, meskipun diblokade oleh Rusia, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Penandatanganan kesepakatan pada hari Jumat – yang mencakup Odesa serta pelabuhan Yuzhne dan Chornomorsk – telah dipuji sebagai “suar harapan” oleh PBB.

Guterres pada hari Sabtu "dengan tegas" mengutuk serangan rudal di pelabuhan, yang merupakan kunci kesepakatan yang ditengahi PBB.

"Sekretaris Jenderal dengan tegas mengutuk serangan yang dilaporkan hari ini di pelabuhan Odesa Ukraina," kata wakil juru bicaranya Farhan Haq dalam sebuah pernyataan.

“Implementasi penuh (dari kesepakatan) oleh Federasi Rusia, Ukraina dan Turki sangat penting,” tambahnya.

Namun, Rusia membantah terlibat dalam serangan rudal di Odesa, kata Turki pada hari Sabtu.

“Dalam kontak kami dengan Rusia, Rusia memberi tahu kami bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan ini dan bahwa mereka memeriksa masalah ini dengan sangat cermat dan detail,” kata Menteri Pertahanan Turki Hulusai Akar dalam sebuah pernyataan.

“Fakta bahwa insiden seperti itu terjadi tepat setelah kesepakatan yang kami buat kemarin benar-benar membuat kami khawatir.”