Find Us On Social Media :

‘Orang Tahu Singa dari Cakarnya dan Tamar dari Tindakannya’, Inilah Kisah ‘Raja’ Tamar dari Georgia, Wanita Penguasa yang Tidak Ingin Diremehkan, Lebih Baik Perang daripada Jadi Selir dan Pindah Agama

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 23 Juli 2022 | 17:00 WIB

Raja Tamar dari Georgia, wanita penguasa yang tidak ingin diremehkan.

Intisari-Online.comTamar dari Georgia lahir pada tahun 1166 M, merupakan putra pertama dari pasangan Raja Georgi III dan istrinya, Burdukhan.

Sebagai anak sulung, Tamar dinyatakan sebagai pewaris dan pemimpin bersama ayahnya pada usia dua belas tahun.

Beberapa tahun sebelumnya, Georgi menumpas pemberontakan  yang dipimpin oleh sepupunya, Demna.

Demna kemudian ditangkap, dibutakan, dikebiri, dan dimasukkan ke dalam penjara.

Ini merupakan kebiasaan yang mirip dengan Bizantium, yang percaya bahwa seorang pria harus ‘utuh’ sebelum dia bisa memerintah.

Demna tidak bisa bertahan lama di penjara dan meninggal setelahnya.

Namun, ketidakpuasan di kalangan bangsawan yang memicu pemberontakan tidak mati.

Georgi berusaha menekannya dengan mengangkat keluarga baru menjadi bangsawan dan menekankan bahwa Tamar adalah ahli warisnya.

Jika Georgi memiliki keraguan mengangkat putrinya yang berusia remaja, dia menenangkan mereka dengan mengatakan, “Orang tahu singa dari cakarnya dan Tamar dari tindakannya.”

Keduanya kemudian memerintah bersama sampai kematian Georgi pada tahun 1184.

Tamar menjadi raja tunggal di Georgia dan dimahkotai untuk kedua kalinya di katedral Gelati dekat kota Kutaisi.

Dia disebut ‘raja’ dalam bahasa mereka karena dia memerintah sendiri dan bukan sebagai permaisuri.