Find Us On Social Media :

Tradisi Mesuryak, Ritual Antarkan Arwah Leluhur Kembali ke Kahyangan, Ungkapan Syukur dengan Melempar Uang ke Udara yang Disambut Teriakan Berebut Warga Hindu di Bali

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 21 Juli 2022 | 14:05 WIB

Tradisi Mesuryak, tradisi umat Hindu di Bali untuk mengantarkan arwah leluhur ke kahyangan.

 

Intisari-Online.comHari Raya Kuningan merupakan rangkaian Hari Raya Galungan bagi umat Hindu di Bali.

Hari Raya Kuningan dirayakan sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan.

Berbagai tradisi digelar selama perayaan Hari Raya Kuningan.

Salah satu tradisi yang berlangsung setiap hari Kuningan adalah Mesuryak.

Ini biasa dilakukan di Desa Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Tujuan dari tradisi Mesuryak yang diadakan pada hari Raya Kuningan adalah untuk mengantarkan arwah leluhur kembali ke surga.

Menurut I Ketut Nuraga, selaku Kepala Adat Bongan Gede, mengutip dari Balitopnews (17/9/2016), “Tujuan tradisi Mesuryak untuk mengantarkan arwah leluhur kembali ke kahyangan. Sejak hari Galungan para leluhur ada di rumah.

Setelah sepuluh hari tepatnya pada Hari Raya Kuningan kami mengantarkan arwah kembali ke kahyangan. Kami di antara bergembira bersorak sorai, melempar uang ke udara diperebutkan banyak orang.”

Jumlah uang yang digunakan dalam Mesuryak bervariasi tergantung pada kemampuan ekonomi mereka.

Tradisi ini secara turun-temurun diadakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.

Tradisi ini sudah ada sejak agama Hindu di Bali dan digelar setiap enam bulan sekali.

Melansir dari Visit Bali, Mesuryak berasal dari kata ‘suryak’ yang artinya bersorak atau memekik.