Find Us On Social Media :

Ritual Peresean, Tradisi Suku Sasak di Lombok, Ritual Pemanggil Hujan yang Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Mataram, Diisi dengan Pertarungan Hingga Seni Tari

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 19 Juli 2022 | 14:55 WIB

Ritual Peresean, tradisi Suku Sasak di Lombok untuk mendatangkan hujan.

Intisari-Online.com – Di era Kerajaan Mataram, pemuda suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang ingin menjadi prajurit harus mengikuti ritual Peresean.

Peresean atau Perisean merupakan pertarungan antara dua orang yang dipersenjatai dengan tongkat rotan (penjalin) dan perisai yang terbuat dari kulit kerbau yang tebal dan keras (end), melansir dari Wonderful Indonesia.

Sejak abad ke-13, Peresean lebih dipercaya sebagai ritual untuk mendatangkan hujan secara tradisional.

Ritual peresean itu diwariskan secara turun-temurun dan sejak kini masih dilakukan hingga menjadi daya tarik pariwisata.

Bahkan pemerintah Lombok yang menyadari adanya potensi dari pesona ritual ini akhirnya mengadakannya setiap tahun di Lombok dengan kegiatan Peresean dalam Festival Bau Nyale.

Peresean biasanya dilakukan pada bulan ketujuh penanggalan suku Sasak.

Melansir dari Tribun Lombok, berikut ini empat fakta terkait ritual Peresean.

1. Peresean sebagai latihan prajurit kerajaan di Lombok

Peresean, selain sebagai ritual mendatangkan hujan, juga merupakan warisan kebudayaan leluhur hingga metode latihan bagi para prajurit di Lombok, yang berasal dari kerajaan-kerajaan di Lombok.

Namun, tidak diketahui pasti kerajaan mana saja yang menggunakan metode itu.

Menurut dari sejarahnya, kerajaan yang berdiri pada abad tersebut seperti Kerajaan Selaparang Hindu, Selaparang Islam, dan Majapahit.

2. Pepadu peresean mendapatkan penghasilan