Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Ketika usianya menginjak 18 tahun, Chairil tidak lagi bersekolah. Ia mengatakan bahwa sejak usia 15 tahun, ia sudah bertekad untuk menjadi seniman.
Baca Juga: Apa Saja Susunan Acara yang Dilakukan pada Pembacaan Teks Proklamasi? Simak Ulasannya Berikut
Ia mulai lebih mendalami dunia sastra saat tinggal di Batavia (Jakarta), setelah pindah bersama ibunya pasca-perceraian orangtuanya.
Karya puisi pertamanya bertajuk 'Nisan' yang diciptakan pada tahun 1942 merupakan karya yang terinspirasi dari kematian neneknya.
Chairil Anwar sendiri meninggal pada tahun 1949, di usia yang terbilang muda, 27 tahun, karena penyakit paru-paru yang dideritanya.
Ingin ulasan lengkap tentang Chairil Anwar dan hal-hal yang tak pernah diketahui sebelumnya? Silakan beli koleksi Intisari terbaru di Grid Store atau Gramedia.
(*)