Penulis
Intisari-Online.com - Terdakwa kasus kekerasan seksual,Julianto Eka Putra, akhirnya ditahan.
Dilansir darikompas.tv pada Jumat (15/7/2022), Julianto Eka Putramerupakan terdakwakasuskekerasan seksual terhadap sejumlah siswa SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Batu, Malang, Jawa Timur.
Padahal Julianto Eka Putraadalah sekolah yang dia dirikan untukanak-anak yatim piatu dan kurang mampu.
Didugakekerasan seksual di sekolah ini sudah terjadi sejak tahun 2009 silam.
Namun kasus ini baru dilaporkanke Polda Jawa Timur, pada Juni tahun lalu ketikasejumlah mantan siswa berbicara dan memintabantuan Komnas Perlindungan.
Terkait dengan modus yang digunakan Julianto, diduga diamelakuakan doktrin terhadap para korban.
Namun doktrin yangJulianto gunakandinilai mirip dengan doktrin yang dilakukan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler.
Kemiripan doktrin yang dilakukan Julianto dengan apa yang dilakukan Hitler diungkapkan olehLia Lestari, mantanmotivator dari terdakwa JEP.
Dia membagikannya lewat akun Instagram pribadinya, #lia_lestari29.
Dilansir dariTribunnews.com pada Jumat (15/7/2022), terdakwaJulianto melakukan doktrin dengan cara menanamkan sugesti ke alam bawah sadar korban.
Dia lalu membajak alam bawah sadar korban (subconscious mind).
"Dia menanamkan doktrin dan propaganda kepada ratusan siswanya."
"Sehingga siswa patuh banget dengan segala omongan dia."
"Mirip seperti cara Adolf Hitlerdalam mendoktrin pasukan Nazi." tulis Lia pada akun instagramnya.
Diketahui, diktator dan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler juga melakukan pencucian otak massal alias pendoktrian lewatdoktrin Nazi Third Reich.
Hitler menaklukkan seantero Jerman lewat dua cara doktrin.
Pertama, melalui transformasi kurikulum sekolah. Kedua dengan pembentukan badan-badan seperti 'Pemuda Hitler' (The Hitler Youth).
Pemuda Hitler merupakanprogram paramiliter yang didirikan khusus untuk kaum pemuda. Tujuannya agar mereka patuh mengikutinya.
Padahal faktanya Hitlermengubah masyarakat Jerman menjadilebih brutal.