Find Us On Social Media :

Kematian Orang-orang yang Terlibat dalam Pembukaan Sarkofagus, Benarkah ‘Kutukan’ Tutankhamun Terjadi pada Mereka yang Telah Membongkar Makamnya? Ini Penjelasan para Ahli Setelah Beberapa Dekade

By K. Tatik Wardayati, Senin, 11 Juli 2022 | 12:15 WIB

(ilustrasi) Howard Carter yang menemukan dan membongkar makam Firaun Tutankhamun, benarkah 'kutukan' itu ada?

Intisari-Online.com – Beberapa makam para Firaun di Mesir Kuno diberikan ‘kutukan’ agar tidak ada yang membongkar makam tersebut atau bila melakukannya akan terjadi sesuatu padanya.

Demikian pula ‘kutukan’Tutankhamun memastikan agar siapa pun yang menodai makamnya akan membayar konsekuensinya.

‘Kutukan’ yang diberikan oleh Tutankhamun pada makamnya itu dianggap sebagai kebenaran selama beberapa dekade hingga sains memberikan jawaban atas misteri tersebut.

Pada tanggal 4 November 1922, salah satu penemuan Mesir Kuno yang paling luar biasa terjadi.

Di Lembah Para Raja, tim yang dipimpin oleh arkeolog Howard Carter menemukan makam yang terpelihara paling baik yang pernah dikenal, yaitu makam Tutankhamun.

Tutankhamun adalah seorang firaun yang memerintah Mesir sejak usia sembilan tahun hingga kematian dininya paa usia delapan belas tahun.

Meskipun warisan hidupnya tidak menonjol, namun perhatian media karena penemuan Carter bersama dengan lebih dari lima ribu keping artefak yang ditemukan di makam, membuat Tutankhamun menjadi firaun paling terkenal dalam sejarah.

Ekspedisi yang dipimpin oleh Howard Carter dan dibiayai oleh bangsawan Inggris George Carnavon menjadi populer di seluruh Inggris.

Itu juga sebagian berkat lingkaran misteri yang mengelilingi budaya Mesir Kuno dan ledakan lalu lintas potongan yang muncul seabad yang lalu.

Berita penemuan dan pembukaan makam Tutankhamun dilipit dengan sangat rinci oleh media Inggris.

Setelah berbulan-bulan menggali dan mengekstraksi harta karun dari ruang depan, makam itu akhirnya dibuka pada tanggal 17 Februari 1923.

Itu dihadiri oleh lima puluh delapan orang yang dipilih oleh ekspedisi, termasuk Lord Carnarvon sendiri.