Find Us On Social Media :

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Setengah Mati Bertahan Dari Gempuran Rusia, Ukraina Harus Terima Kenyataan Pahit Wilayahnya Ini Terang-Terangan Malah Pilih Gabung Rusia Ketimbang Ukraina

By Afif Khoirul M, Sabtu, 9 Juli 2022 | 07:45 WIB

Ilustrasi. Perang Rusia-Ukraina.

Intisari-online.com - Sejauh ini Ukraina terus berjuang untuk mengamankan wilayahnya usai digempur oleh Rusia.

Perang tersebut juga telah berlangsung sejak akhir Februari, hingga kini.

Meski setengah mati berjuang untuk menjaga kedaulatannya di tengah rongrongan kelompok sparatis yang mencoba melepaskan diri dari Ukraina.

Rupanya ada beberapa wilayah di Ukraina yang terang-terangan justru memilih untuk melepaskan diri.

Menurut kantor berita Rusia TASS, penduduk dan pejabat pemerintahan sipil sementara provinsi Kharkiv di wilayah yang dikuasai Rusia justru ingin wilayah itu menjadi bagian dari Rusia.

Ini adalah pernyataan yang dibuat oleh Vitaly Ginchev, kepala pemerintahan sipil sementara provinsi Kharkiv yang didukung Rusia.

Ginchev mengatakan pemerintah sipil sementara di provinsi Kharkiv juga mendorong orang untuk beralih ke Rusia.

"Bagaimanapun, kita semua memiliki aspirasi terhadap Rusia," kata Ginchev.

Baca Juga: Gara-Gara G20 Nama Indonesia Mendadak Disinggung Jadi Jembatan Perdamaian Rusia-Ukraina, 'Teriakan' Ini Terdengar Saat Menteri Luar Negeri Indonesia Bertemu Menteri Luar Negeri Rusia

Kepala pemerintah sipil sementara provinsi Kharkiv mengatakan banyak penduduk setempat telah menyatakan keinginan mereka untuk diberikan kewarganegaraan Rusia.

Menurut Ginchev, pasukan Rusia menguasai 20% provinsi Kharkiv.

Namun, Rusia belum menguasai kota Kharkiv, ibu kota provinsi dengan nama yang sama.

Situasi di daerah-daerah ini tetap sangat tegang, karena banyak daerah padat penduduk menjadi sarang pertempuran antara pasukan Rusia dan tentara Ukraina.

Pejabat pemerintah sipil sementara di Kharkiv mengatakan risiko penyusupan oleh kelompok pasukan Ukraina tetap tinggi, dan pasukan keamanan lokal bekerja untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil.

Kemajuan terbesar yang dibuat militer Rusia di Kharkiv sejauh ini adalah penguasaan kota strategis Izyum, sekitar 120 km dari ibu kota Kharkiv.

Selain Kharkiv, provinsi Kherson dan Zaporizhzhia secara bertahap berintegrasi ke Rusia.

Orang yang tinggal di Kherson dan Zaporizhzhia diberikan paspor Rusia, menggunakan mata uang Rusia, dan banyak layanan lain yang disediakan oleh Rusia.