Intisari-online.com - Nama Indonesia kian disorot dunia pasca menjadi tuan rumah G20, di tengah konflik Rusia-Ukraina.
Bahkan Indonesia juga menyerukan pada dunia, untuk mendesak perdamaian antara Rusia-Ukraina.
Menurut Chanel News Asia, Indonesia mendesak anggotaG20 pada hari Jumat (8/7) untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.
Ketika para menteri luar negeri dari kelompok itu bertemu untuk pertemuan puncak yang telah menempatkan beberapa pengkritik paling keras invasi Rusia di ruangan yang sama dengan Moskow.
Penumpukan pertemuan di pulau Bali Indonesia telah didominasi oleh perang dan dampaknya terhadap ekonomi global.
Dengan pejabat tinggi dari negara-negara Barat dan Jepang menekankan bahwa pertemuan itu tidak akan seperti pertemiuan bisnis biasa di forum tersebut.
Teriakan "Kapan Anda menghentikan perang" dan "Mengapa Anda tidak menghentikan perang" terdengar samar.
Saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di awal pertemuan.
Menggarisbawahi ketegangan dalam penumpukan, Retno mengatakan sebelumnya rekan-rekan G7 telah memberitahunya bahwa mereka tidak dapat bergabung dengan jamuan makan malam hari Kamis di mana Lavrov hadir.
"Adalah tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang lebih cepat dan menyelesaikan perbedaan kita di meja perundingan, bukan di medan perang," katanya pada hari Jumat pada pembukaan pembicaraan.
Mengangkat keragaman agama di Indonesia sebagai contoh bagaimana keyakinan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Retno mendesak G20 untuk "menemukan jalan ke depan" untuk mengatasi tantangan yang terjal di seluruh dunia.
Dia mengatakan dampak perang, termasuk kenaikan harga energi dan pangan, akan paling parah menghantam negara-negara berpenghasilan rendah.
Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Indonesia mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada pemberitahuan resmi yang diharapkan dari pertemuan hari Jumat (8/7).
"Dengan kehadiran dan partisipasi Rusia, tentu saya ragu akan ada konsensus tentang Ukraina, misalnya," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menjelang KTT.
Invasi Rusia telah mengaburkan kepemimpinan Indonesia dari Kelompok 20 ekonomi terbesar tahun ini, dengan spekulasi boikot dari beberapa anggota dan pemogokan pada bulan April pada pertemuan menteri keuangan di Washington.
Retno mengatakan pada Kamis malam bahwa penting bagi tuan rumah untuk "menciptakan suasana yang nyaman bagi semua anggota".
Lavrov duduk di antara perwakilan dari Arab Saudi dan Meksiko pada pertemuan hari Jumat.