Find Us On Social Media :

2 Tahun Main Kejar-kejaran dengan Polisi, Viral Video Kiai di Jombang Minta Polisi Tak Tangkap Anaknya yang Jadi Pelaku Pencabulan, Kapolres Langsung Beri Tanggapan Begini

By Mentari DP, Rabu, 6 Juli 2022 | 10:30 WIB

(kiri) MSA, pelaku terduga kasus pencabulan, dan Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Intisari-Online.com - Polisi kembali gagal menangkap MSA (42), anak seorang Kiai asal Jombang, Jawa Timur, yang terkait dugaan kasus pencabulan.

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (6/7/2022), awalnya, MSA dilaporkan pada 29 Oktober 2019 oleh korban berinisial NA ke polisi atas dugaan kasus pencabulan.

NA sendiri ialah salah seorang santri perempuan asal Jawa Tengah.

Pada 12 November 2019 silam, Polres Jombang sebenarnya telah mengeluarkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan.

Akan tetapi pada Januari 2020, kasus ini diambil alih oleh Polda Jatim.

Hingga memasuki tahun 2022, kasus ini belum terpecahkan. Sebab polisi selalu gagal menangkap MSA.

Ada beberapa penyebab gagalnya polisi menangkap MSA. Seperti polisi dihadang oleh massa di pesantren. Atau karena MSA berhasil kabur dari polisi.

Nah, kali ini, muncul sebuah video berdurasi 1:55 menit yang terkait pertemuan kiai yakni ayah MSA dengan Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Dalam video tersebut, kiai asal Jombang yang merupakan ayah MSA menyampaikan beberapa hal.

Di mana menurutnya kasus ini merupakan fitnah dan menjadi masalah keluarga.

Oleh karenanya, demi keselamatan bersama, dia meminta agar polisi tak menangkap anaknya.

“Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga,” kata kiai asal Jombang tersebut seperti dilansir dari kompas.com.

“Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing. Jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini."

"Allahu Akbar, cukup itu saja,” kata ayah MSA.

Pernyataan ayah MSA itu langsung disambut pekikan takbir dari ratusan para simpatisan MSA yang hadir menyaksikan pertemuan itu.

Menanggapi video yang tengah ramai beredar itu, Kapolres Nurhidayat menyampaikan bahwa benar dirinya bertemu dengan kiai tersebut.

Namun saat itu, dia sengaja menjadi negosiator dan pembawa pesan dari pihak kepolisian kepada pihak pesantren.

Kejadian itu sendiri terjadi pada Minggu (3/7/2022) pukul 21.00 WIB.

Pada saat itu, ratusan petugas gabungan yang terdiri dari Polda Jawa Timur dan Polres Jombang, tengah bersiaga di sekitar pesantren untuk menangkap MSA. 

Tapi hanya dia sendirian yang diizinkan masuk.

"Saat ketemu dengan Mbah Yai, saya sampaikan permintaan agar MSA kooperatif dengan Polda Jatim," ucap Kapolres Nurhidayat.

Kini, MSA telah masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) terkait dugaan kasus pencabulan.

Alasannya karena tidak bersikap kooperatif dengan mangkir sejumlah panggilan polisi. 

Baca Juga: Belum Selesai Tuduhan Lakukan Penyelewengan Dana Donasi, ACT Juga Dituduh Danai Terorisme, Begini Awal Mula Tuduhan Itu Hingga Tanggapan Presiden ACT