Find Us On Social Media :

Skemanya Terbongkar Diduga Lakukan Penggelapan Dana sampai Jadi Sorotan Seisi Indonesia, Begini Cara ACT Lakukan Penyelewengan

By Khaerunisa, Rabu, 6 Juli 2022 | 06:10 WIB

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar (kanan)

Permintaan maaf disampaikan manajemen ACT.

Selain itu, Presiden ACT yang baru, Ibnu Khajar, mengungkapkan bahwa laporan tingkah polah para petinggi ACT yang hidup mewah dengan uang donasi itu sudah mengalami perbaikan sejak dia menjabat sebagai pimpinan tertinggi.

"Kami sampaikan permohonan maaf atas pemberitaan ini," kata Ibnu Khajar.

Ibnu Khajar sendiri menjabat sebagai Presiden ACT menggantikan Ahyudin sejak 11 Januari 2022 lalu.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai: Puncak Kejayaan Kerajaan Kutai Dicapai pada Masa Pemerintahan Raja Ini

Baca Juga: Bak 'Karma' Jika Selewengkan Dana Umat, ACT yang Sudah Diincar PPATK, BNPT, dan Densus 88 Kini Terancam Tinggal Nama, Pernyataan dari Lembaga Ini Pemicunya

Berbicara panjang lebar terkait laporan yang dipublikasikan Tempo, namun Ibnu Khajar tak secara tegas membantah, juga tidak membenarkan.

Katanya, laporan tersebut sebagian berisi kebenaran sebagian berisi isu yang dia sendiri tidak tahu bersumber dari mana.

Dalam pernyataannya, Ibnu tidak membantah terkait gaji ratusan juta rupiah yang pernah didapat petinggi ACT beserta mobil mewah untuk fasilitas operasional.

"Sejak 11 Januari 2022 tercipta kesadaran kolektif untuk memperbaiki kondisi lembaga. Dengan masukan dari seluruh cabang, kami melakukan evaluasi secara mendasar," ucap dia.

Menurutnya, laporan keuangan lembaga filantropi yang kini dia pimpin sudah menjalani audit.

Ia menyebut bahwa laporan keuangan ACT mendapat opini tertinggi yaitu Wajar Tanpa Pengecualian.

"ACT juga memiliki predikat WTP, termasuk dalam opini tata kelola keuangan terbaik yang diberikan oleh auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) dari Kementerian Keuangan," kata dia.

Baca Juga: Nama Kelompoknya Disebut dalam Kerusuhan di Babarsari, Begini Sejarah Ras Melanesia Masuk ke Indonesia, Sampai Populasinya Paling Banyak Ada di Wilayah Ini

Baca Juga: Kim Jong Un Nyatakan 'Perang' Melawan Populasi Ular yang Membludak, Korea Selatan Dituduh Biang Keroknya pada 2017

(*)