Find Us On Social Media :

Dibunuh Atas Permintaan Permaisuri, Inilah Jenderal Top yang Berjasa dari China Kuno Tapi Hidupnya Berakhir Tragis

By Khaerunisa, Selasa, 5 Juli 2022 | 21:05 WIB

Guo Chongtao, seorang jenderal terkenal dari Lima Dinasti.

Intisari-Online.com - Guo Chongtao, nama kehormatan Anshi, resminya Adipati Zhao Commandery, adalah seorang jenderal utama dari periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan Tiongkok.

Ia menjabat sebagai kepala staf untuk kaisar pendiri Tang Akhir, Kaisar Zhuangzong dari Tang Akhir (Li Cunxu) dari sebelum masa pendirian Tang Akhir dan berperan penting dalam penghancuran Tang Akhir terhadap saingannya Liang Akhir dan Mantan Shu, tetapi dicurigai setelah kehancuran Mantan Shu.

Terlepas dari kecurigaan itu, Kaisar Zhuangzong pada awalnya tidak berniat untuk membunuhnya, tetapi istri Kaisar Zhuangzong, Permaisuri Liu, mengeluarkan perintah untuk dirinya sendiri dan memerintahkan agar dia dieksekusi.

Melansir daydaynews.cc, karena Guo Chongtao memainkan peran besar dalam pembentukan pasca Dinasti Tang dan runtuhnya perjuangan Liang, maka setelah Li Cunxu menjadi Kaisar Zhuangzong, dia dijadikan menteri dan sekretaris rahasia Duta Besar.

Selain itu, dia diberi hadiah khusus berupa kupon besi dan menghindari kematian sepuluh kali.

Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan dan ketenarannya "Diberi kupon besi, maafkan sepuluh kematian."

Namun, rupanya, banyaknya kupon kematian yang ia miliki, pada akhirnya ia mati 'di tangan' kekaisaran.

Preferensi Guo Chongtao untuk menekan dan merendahkan rekan-rekannya selama pemerintahannya, ditambah dengan hukuman yang sering dilakukan terhadap kasim telah menciptakan banyak musuh baginya di DPRK.

Baca Juga: Citranya Sungguh Buruk, dari Khianati Negara Asalnya Korea hingga Menjadi Permaisuri di China, Akhir Hidup Permaisuri Ki Masih Penuh dengan Misteri

Baca Juga: Dipilih Sebagai 'Alat' Bukan Karena Cinta, Inilah 2 Permaisuri Paling Kuat dalam Sejarah China, Tak Kalah 'Gila' dan Kejam dengan Kaisar Pria Lainnya

Pada tahun ketiga Tongguang (925 tahun), Li Cunxu mengirim putra tertua Li Jixu dan Guo Chongtao sebagai utusan, dan mengirim 60.000 pasukan untuk menaklukkan Qianshu. Sebagai panglima tentara yang sebenarnya, Guo Chongtao dengan bijaksana mengadopsi kebijakan strategis yang ampuh untuk meraih kemenangan.

Tentara secara resmi berangkat pada tanggal 18 September, dan hanya butuh 70 hari untuk menyerang Qianshu dan menangkap Wang Yan, yang merupakan keajaiban dalam sejarah militer.