Jadi Negara Pengembang Pembangkit Nuklir Terapung, Putin Ungkap Minat Rusia Kembangkan Industri Tenaga Nuklir di Indonesia saat Bertemu Jokowi

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com -Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap ketertarikan perusahaan dari negaranya untuk mengembangkan industri tenaga nuklir Indonesia setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (30/6/2022).

“Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia."

"Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional,” kata Putin sebagaiaman dilansir rilis Kremlin pada Kamis (30/6/2022) sebagaimana diwartakan Kompas.com.

Menurutnya, dengan pengalaman unik, kompetensi, dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia mengambil bagian dalam proyek bersama.

Minat Rusia untuk mengembangkan energi nuklir sebelumnya juga diungkap Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobiev.

“Ada banyak area yang bisa dikembangkan lagi, terutama sektor energi tidak hanya yang konvensional tapi juga pengembangan energi hijau seperti energi air,” kata Vorobiev dalam wawancara eksklusif bersama dengan Kompas.com bertajuk "Unlocking Podcast 05 – Lyudmila Vorobieva: G20 Should Focus on Global Economic Issues."

Walaupun kaya dengan minyak dan gas, “Negara Beruang Putih” telah lama memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.

Kontribusi tenaga nuklir dalam bauran energi Rusia kini mencapai 20 persen.

Adapun penerimaan publik atas pengembangannya tetap baik, meski bencana nuklir terbesar di dunia Chernobyl menjadi catatan sejarah, yang dampaknya terasa dekat dengan masyarakat Rusia.

Vorobiev mengatakan teknologi keamanan pembangkit nuklir Rusia justru telah meningkat hingga lima kali lebih kuat sejak insiden itu.

Rusia kini bahkan menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan Pembangkit Nuklir Terapung.

Reaktor nuklir jenis ini dapat berpindah-pindah ke lokasi karena berbentuk seperti kapal.

Meski terbilang mini, hasil energi dari reaktornya mampu menerangi kota-kota kecil.

Teknologi ini juga terbilang lebih aman, terutama untuk wilayah yang memiliki risiko gempa bumi dan tsunami seperti di Indonesia.

“Kami siap membagikan teknologi ini ke Indonesia jika pemerintah Indonesia siap untuk menggunakan energi nuklir,” kata dia.

Putin mengatakan hubungan Rusia-Indonesia bersifat konstruktif dan saling menguntungkan dan terus berkembang atas dasar tradisi persahabatan dan bantuan timbal balik yang telah berlangsung lama.

Dia pun mengingatkan bagaimana Rusia membantu Indonesia membangun kenegaraan dan memperkuat posisi republik muda di kancah internasional.

“Dengan partisipasi para spesialis, insinyur dan pembangun kami, fasilitas infrastruktur transportasi dan industri besar, stadion, rumah sakit, dan institusi penting lainnya dibangun di Indonesia, banyak di antaranya beroperasi hingga hari ini.”

“Izinkan saya menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra utama kami di Asia-Pasifik,” ujarnya.

Pemimpin berusia 69 tahun itu pun menyorot kerja sama perdagangan dan ekonomi Rusia-Indonesia yang menunjukkan dinamika positif.

Baca Juga: Jadi Presiden Asia Tenggara Pertama yang Temui Vladimir Putin, Siapa Sangka Presiden Rusia Itu Justru Curhat Begini pada Jokowi

(*)

Artikel Terkait