Intisari-online.com - NATO melihat China sebagai salah satu tantangan strategisnya untuk pertama kalinya dalam dekade berikutnya.
Ia memperingatkan ambisi militer China yang semakin besar, ketegangan China dengan Taiwan dan tetangga lainnya, serta hubungan China yang berkembang dengan Rusia.
Meskipun konflik di Ukraina adalah inti dari diskusi NATO pada pertemuan puncak yang sedang berlangsung di Madrid, Spanyol, dan China pada tanggal (19/6), NATO disebut sebagai salah satu tantangan keamanan yang paling signifikan.
"China semakin membangun kekuatan militernya, termasuk senjata nuklir, menggertak tetangganya, mengancam Taiwan, memantau warga melalui teknologi, menyebarkan informasi yang salah terkait dengan Rusia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, usai mempresentasikan Konsep Strategis Baru NATO untuk Masa Depan.
"China bukan lawan kami," kata Stoltenberg.
"Tapi kita harus melihat dengan jelas tantangan serius yang dihadapi China," tambahnya.
Dokumen strategis yang dirilis oleh NATO pada (19/6) mengecam keras Rusia, tetapi penyebutan nama China adalah tanda yang penting.
Dalam Konsep Strategis NATO 2010, China tidak pernah disebutkan.
Pengalihan resmi NATO berarti bahwa aliansi militer terbesar di dunia mewaspadai China, yang memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia dan militer yang berkembang pesat, baik dalam jumlah maupun teknologi.
"Salah satu hal yang dilakukan China adalah mencoba mengganggu tatanan internasional berbasis aturan yang kami patuhi, yakini, dan bantu bangun," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
"Dan jika China menantangnya dengan satu atau lain cara, kami akan menentangnya," tambahnya.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR