Find Us On Social Media :

Kembali Usulkan Berbagai Sanksi untuk Desak Rusia, Biden Semakin Desak Anggota G7 untuk Melarang Impor Emas dari Rusia

By May N, Minggu, 3 Juli 2022 | 09:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Intisari - Online.com - Amerika Serikat (AS) lewat presidennya, Joe Biden, mengatakan kepada negara-negara G7 bahwa mereka harus tetap bersama melawan Rusia.

Pernyataannya ia keluarkan ketika para pemimpin G7 berkumpul untuk pertemuan puncak yang didominasi oleh perang di Ukraina, serta dampaknya terhadap pasokan pangan dan energi serta ekonomi global.

Mengutip Reuters, Senin (27/6), pada awal pertemuan di Pegunungan Alpen Bavaria, empat dari negara-negara G7 bergerak untuk melarang impor emas Rusia untuk memperketat sanksi yang menekan Moskow dan memangkas sarananya untuk membiayai invasi ke Ukraina.

Tetapi tidak jelas apakah ada konsensus G7 mengenai rencana tersebut. Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan masalah itu perlu ditangani dengan hati-hati dan didiskusikan lebih lanjut.

Pemerintah Inggris mengatakan, Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan Kanada menyetujui larangan baru soal impor emas Rusia.

Inggris mengatakan larangan itu ditujukan untuk orang kaya Rusia yang telah membeli safe-haven bullion untuk mengurangi dampak finansial dari sanksi Barat.

Ekspor emas Rusia senilai US$ 15,5 miliar tahun lalu.

Para pemimpin G7 di Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Italia, dan Kanada, juga melakukan pembicaraan yang sangat konstruktif tentang kemungkinan pembatasan harga minyak Rusia, kata sumber pemerintah Jerman.

Seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan Paris akan mendorong pembatasan harga minyak dan gas dan terbuka untuk membahas proposal AS.

Para pemimpin G7 memang menyetujui janji untuk mengumpulkan US$ 600 miliar dana swasta dan publik untuk negara-negara berkembang untuk melawan pengaruh China yang semakin besar dan melunakkan dampak melonjaknya harga pangan dan energi.

Tuan rumah G7 Kanselir Jerman Olaf Scholz mengundang Senegal, Argentina, Indonesia, India, dan Afrika Selatan sebagai negara mitra di KTT tersebut.

Banyak negara di belahan dunia selatan mengkhawatirkan kerusakan tambahan dari sanksi Barat terhadap Rusia.