Find Us On Social Media :

Padahal Dikenal Sebagai Musuh Bebuyutan Rusia, Medadak NATO Juga Mengincar China, Perkara Ini yang Membuat NATO Kini Juga Ketar-Ketir dengan China

By Afif Khoirul M, Jumat, 24 Juni 2022 | 12:00 WIB

Pasukan NATO. Finlandia dan Swedia berharap bergabung dengan NATO agar aman dari Rusia

Intisari-online.com - China akan disebutkan untuk pertama kalinya dalam konsep strategis baru NATO.

Dokumen yang akan membentuk kebijakan keamanan aliansi untuk dekade berikutnya, kata seorang pejabat pemerintah AS.

G7 dan NATO diperkirakan akan mengambil sikap keras terhadap China.

Beijing telah meningkatkan ancaman ekonomi dan keamanannya selama setahun terakhir, kata para pejabat AS, menjelang KTT G7 dan pertemuan NATO berlangsung, menurut South China Morning Post.

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan China akan menjadi subjek diskusi di dua pertemuan puncak yang akan menampilkan ekonomi paling maju di dunia.

Presiden AS Joe Biden akan menghadiri KTT G7 di Jerman untuk pertama kalinya pada 26 Juni. Biden juga akan berada di Spanyol pada 29 Juni untuk menghadiri KTT NATO.

Kedua konferensi tersebut berlangsung berturut-turut dalam konteks keinginan AS untuk mendorong kebijakan menghadapi China, melalui Diamond Quad dan lahirnya Indo-Pacific Economic Framework.

China akan disebutkan untuk pertama kalinya dalam konsep strategis baru NATO, dokumen yang akan membentuk kebijakan keamanan aliansi untuk dekade berikutnya, kata seorang pejabat pemerintah AS.

Baca Juga: Bak Jadi Berita Besar Dunia Kala Presiden Jokowi Akan Bertemu dengan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky, Media Rusia Ungkapkan Hal Ini

NATO yang akan datang dapat diperluas ke 32 negara, dengan partisipasi Finlandia dan Swedia.

"Rusia, tentu saja, masih merupakan ancaman paling serius dan mendesak bagi aliansi. Tetapi China juga dapat menimbulkan ancaman jangka panjang terhadap keamanan di Euro-Atlantik," kata seorang pejabat AS, menurut SCMP.

"Ini akan menjadi pertama kalinya konsep strategis NATO mengacu pada China," tambah pejabat itu. Dalam dokumen terbaru yang diterbitkan pada 2010, NATO tidak menyebutkan China.