Bak Jadi Berita Besar Dunia Kala Presiden Jokowi Akan Bertemu dengan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky, Media Rusia Ungkapkan Hal Ini

Afif Khoirul M

Penulis

(ILUSTRASI) Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, di sela-sela KTT APEC, di Beijing, Senin (10/11/2015).

Intisari-online.com - Pemimpin negara Asia Tenggara itu akan melakukan perjalanan ke Ukraina dan Rusia pada Juni.

Tujuannya untuk membahas dampak ekonomi dan kemanusiaan dari konflik Rusia-Ukraina.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pada (22/6) bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo diharapkan untuk mengunjungi dan bekerja dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina.

Setelah mewakili Indonesia sebagai tamu pada KTT G7 pada 26 dan 27 Juni.

Menurut Channel News Asia, Jokowi menjadi pemimpin Asia Tenggara dan Asia pertama yang mengunjungi Rusia dan Ukraina sejak konflik antara kedua negara pecah.

"Dalam perjalanannya ke Kiev dan Moskow, Presiden akan mengunjungi Zelensky dan Putin," kata Marsudi dalam konferensi video pada 22 Juni.

Menteri luar negeri Indonesia tidak memberikan tanggal spesifik untuk pertemuan tersebut.

Tetapi media pemerintah Indonesia mengutip seorang pejabat senior yang mengatakan bahwa pertemuan antara presiden Indonesia dan mitranya dari Rusia dijadwalkan pada 30 Juni.

Baca Juga: Alami Gempa Dahsyat Hingga Tewaskan 1.000 Orang, Ternyata Afghanistan Terletak di Kawasan Paling Mematikan di Planet Bumi Ini, yang Disebut Hindu Kush, Apa Itu?

Sebuah artikel oleh kantor berita Rusia Tass awal bulan ini, mengutip sumber-sumber pemerintah Rusia, mengkonfirmasi tanggal yang sama.

Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan Jokowi akan berusaha untuk menyelesaikan krisis pangan global yang diperburuk oleh konflik Rusia-Ukraina.

Krisis tersebut telah mengganggu pasar global sekaligus menyebabkan kelangkaan minyak dan melonjaknya harga bagi masyarakat Indonesia.

"Kunjungan Presiden menyoroti kepedulian Indonesia terhadap masalah kemanusiaan, upayanya untuk berkontribusi dalam penyelesaian krisis pangan akibat konflik, serta dampak globalnya," kata Marsudi.

Menurut Channel News Asia, Indonesia, seperti negara berkembang lainnya, mempertahankan sikap netral terhadap konflik Rusia-Ukraina dan menyerukan resolusi damai untuk konflik selama berbulan-bulan.

Joko Widodo pernah menolak mengirim senjata ke Ukraina atas permintaan Zelensky, sebaliknya Jakarta mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Kiev.

Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir G20, telah mengundang Ukraina ke KTT G20, yang dijadwalkan November tahun ini, sebagai tamu.

Zelensky mengatakan dia akan hadir secara online, tergantung pada situasi aktual pada saat itu.

Indonesia juga mengundang para pemimpin Rusia untuk menghadiri pertemuan G20 tahun ini meskipun ada tekanan dari negara-negara Barat, yang ingin mengecualikan Moskow dari pertemuan ini.

Artikel Terkait