Find Us On Social Media :

Terkuak Sudah Rencana Negara-negara Barat dalam Upaya Kalahkan Megaproyek China yang Jadi Jebakan Utang, Kucuran Dana 872 Triliun Akan Disiapkan untuk Kalahkan Belt and Road Initiative China

By May N, Senin, 27 Juni 2022 | 16:24 WIB

Pertemuan pemimpin G7 dari negara-negara Barat membahas cara 'mengalahkan' China

Intisari - Online.com - Para pemimpin G7 sudah siapkan rencana rinci untuk menggerakkan dana sebesar USD 600 miliar atau Rp 872 triliun ke negara-negara berkembang.

Rencana ini dianggap sebagai gerakan mengalahkan rencana Belt and Road Initiative China.

Melansir BBC, Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) atau Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global meluncurkan ulang skema yang terkuak dari pembicaraan G7 tahun lalu di Inggris.

Presiden AS Joe Biden mengatakan rencana itu akan memberi imbal balik sepadan untuk semua orang.

Inisiatif infrastruktur China yang senilai multi-triliunan dolar sedang dikritik habis-habisan karena membuat negara-negara yang terlibat menjadi terlilit hutang sangat besar.

Salah satu contohnya sekarang adalah Sri Lanka, yang sedang berada di ambang kebangkrutan.

"Aku akan mengatakannya dengan jelas. Ini bukanlah bantuan atau sumbangan," ujar Biden dalam skema PGII G7.

"Ini adalah sebuah investasi yang akan memberikan keuntungan bagi semua orang.

"Skema ini akan membuat negara-negara 'melihat keuntungan konkrit dengan bermitra dengan demokrasi'," tambah presiden AS itu.

Rencana ini menyeru para pemimpin G7 untuk mengumpulkan dana sebesar USD 600 miliar (Rp 872 triliun) dalam lima tahun guna mendanai peluncuran proyek infrastruktur di negara-negara miskin dan menengah.

AS telah berjanji untuk mengumpulkan USD 200 miliar dari total melalui hibah, dana federal dan investasi swasta, sementara Uni Eropa telah mengumumkan 300 miliar Euro.

Inisiatif ini akan diarahkan untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan kesehatan global, mencapai kesetaraan gender, dan membangun infrastruktur digital.