Find Us On Social Media :

Gulingkan Permaisuri dan Singkirkan Selirnya Gegara Ilmu Sihir, Kaisar dari Dinasti Han Ini Mengalami Penyesalan di Akhir Hidupnya

By Khaerunisa, Minggu, 26 Juni 2022 | 18:20 WIB

Kaisar Wu dari Dinasti Han Barat.

Kaisar Wu adalah putra kesepuluh Kaisar Jing. Dia dipilih untuk memerintah Cina pada usia tujuh tahun.

Dia diberikan tahta pada usia enam belas tahun, kemudian memerintah China dari tahun 141 SM hingga 87 SM.

Meski terkenal sebagai kaisar Han terbesar, dan salah satu yang terbesar dalam sejarah Tiongkok, rupanya kaisar yang satu ini tak lepas dari penyesalan.

Konon di akhir hidupnya, ia menyesali tragedi yang melibatkan istrinya, Wei Zifu dan putra mereka, Liu Ju.

Wei Zifu merupakan istri kedua Kaisar Wu yang mendampinginya selama 49 tahun.

Pada 91 SM, Wei Zifu dan putra mahkota dituduh mempraktikkan ilmu sihir oleh beberapa konspirator politik yang diikuti oleh sang pangeran yang memimpin pemberontakan yang menewaskan ribuan orang.

Hal itu membuat Kaisar Wu mengirim tentaranya untuk mengakhirinya, dan setelah pemberontakan yang gagal, ibu dan anak itu bunuh diri.

Baca Juga: Jadi Pendukung Invasi Rusia, Saran dari Sekutu Dekat Putin Soal Aktivitas NATO Ini Justru Ditolak Mentah-mentah oleh Putin

Pangeran dikalahkan dalam pertempuran dan gantung diri. Sementara Istri, selir, putra, dan putrinya dieksekusi. Hanya cicitnya yang selamat karena dia masih bayi.

Wei Zifu digulingkan dan dilucuti segel kekaisarannya sebelum istri kesayangan kaisar itu bunuh diri.

Pada akhirnya Kaisar Wu mengetahui kebenaran dari apa yang sebenarnya terjadi, ia pun membunuh Jiang Chong yang telah memberikan laporan palsu beserta seluruh keluarganya.

Bukan hanya Wei Zifu saja istri Kaisar Wu yang dituduh mempraktikkan sihir. Istri pertama kaisar, Permaisuri Chen Jiao, juga digulingkan karena tuduhan serupa, tetapi selamat dari eksekusi.