Find Us On Social Media :

Gulingkan Permaisuri dan Singkirkan Selirnya Gegara Ilmu Sihir, Kaisar dari Dinasti Han Ini Mengalami Penyesalan di Akhir Hidupnya

By Khaerunisa, Minggu, 26 Juni 2022 | 18:20 WIB

Kaisar Wu dari Dinasti Han Barat.

Intisari-Online.com - Kaisar Wu dari Dinasti Han Barat dikenal sebagai salah satu kaisar terbesar dalam sejarah Tiongkok.

Jika Qin Shihuang adalah kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok dari segi wilayah, maka kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok dari segi ideologi tidak lain adalah Kaisar Wu ini.

Untuk mengkonsolidasikan pemerintahannya, ia melarang semua aliran pemikiran non-Konfusianisme dan menganut Konfusianisme sebagai ideologi negara, sehingga mendorong Konfusius ke posisi ortodoks.

Selama dua ribu tahun setelahnya, Konfusianisme telah menjadi satu-satunya aliran pemikiran yang dominan di Cina.

Selain itu, kaisar ketujuh yang dari Dinasti Han ini juga terkenal karena prestasinya memperoleh wilayah baru dan luas China.

Di bawah pemerintahannya, ia mengorganisir negara yang kuat dan sangat terpusat.

Eksploitasi dan pemerintahannya yang sangat efektif membuat Tiongkok kuno menjadi salah satu negara paling kuat di dunia.

Sebagai juru kampanye militer yang energik, kaisar dengan nama pribadi Liu Che ini membawa Tiongkok ke dalam ekspansi terbesarnya, dengan perbatasan barat kekaisaran merayap melalui apa yang kita kenal sekarang sebagai Kirgistan modern. Dia juga mencaplok Korea Utara di sisi lain dan Vietnam utara di selatan.

Baca Juga: Setiap Kaisar Memiliki Sampai 9.000 Selir Hasil Culikan, Inilah Kekejaman Dinasti Ming, Jadikan Wanita Bak Hewan Peliharaan, Dikurung dan Diikat dan Hanya Dijadikan Pemuas Nafsu Kaisar

Baca Juga: Sementara Sri Lanka Kehabisan Bensin hingga Ratusan Ribu Warga Antre Berjam-jam di SPBU, Jokowi Berkata Pemerintah Indonesia Sebenarnya Mensubsidi Harga Komoditas dalam Negeri Besar Sekali

Dia berdiri teguh dan menghentikan Xiongnu nomaden dari kampanye penyerangannya di China Utara.

Dia juga telah mengirim utusan untuk menjalin aliansi dengan Yuezhi (sekarang Uzbekistan). Ini membuka jalan bagi lebih banyak misi ekspansi menuju Asia Tengah.