Penulis
Intisari-Online.com - Seorang agen mata-mata Rusia telahmencoba menyusup ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang sedang menyelidiki tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
Hal itu telah dilaporkan oleh badan intelijen Belanda sebagaimana dilansirReuters, Kamis (16/6/2022).
Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD) menyebut agen Rusia tersebut bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov.
AIVD mengatakan, pihaknya mengambil langkah yang tidak biasa dengan merilis informasi rinci tentang kasus tersebut untuk mengungkap cara kerja intelijen Rusia dan ancaman terhadap lembaga internasional lainnya.
Badan tersebut juga mendistribusikan dokumen empat halaman yang menguraikan apa yang dikatakan sebagai kisah hidup palsu yang diciptakan Cherkasov.
Dokumen tersebut termasuk riwayat keluarga yang bermasalah, detail klub yang dia suka datangi untuk mendengarkan musik trance elektronik, dan restoran favoritnya di Brasilia tempat dia makan sup kacang.
“Cherkasov menggunakan identitas palsu yang dibangun dengan baik di mana dia menyembunyikan semua hubungannya dengan Rusia pada umumnya, dan GRU pada khususnya,” kata pernyataan AIVD.
ICC membuka penyelidikan di Ukraina beberapa hari setelah Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Melansir Kompas.com,Cherkasov disebut membuat identitas palsu dengan kisah latar belakang yang rapi sejak beberapa tahun lalu untuk mencoba dan memasuki Belanda sebagai warga negara Brasil supaya dapat magang di ICC yang berkantor di Den Haag, Belanda, pada April.
“Ini adalah operasi GRU (Direktorat Intelijen Rusia) jangka panjang, multi-tahun yang menghabiskan banyak waktu, energi, dan uang,” kata Kepala AIVD Erik Akerboom kepada Reuters.
Tidak ada reaksi langsung dari Moskwa atas tudingan tersebut.
AIVD mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Cherkasov, yang memiliki nama samaran Viktor Muller Ferreira, dijemput di bandara Belanda.
Dia dinyatakan sebagai orang asing yang tidak diinginkan dan dibawa ke penerbangan berikutnya kembali ke Brasil, di mana dia menghadapi proses pengadilan.
“Ini jelas menunjukkan kepada kita apa yang Rusia lakukan: mencoba untuk mendapatkan akses ilegal ke informasi di dalam ICC,” tutur Akerboom.
ICC saat ini memeriksa tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.
Sejauh ini, Belanda telah mengusir lebih dari 20 orang Rusia yang dituduh menjadi mata-mata dalam beberapa tahun terakhir.
Rusia telah membantah semua tuduhan tersebut.
(*)