Find Us On Social Media :

Dilantik Jadi Mendag, Rupanya Zulkifli Hasan Pernah Dukung Wacana Penundaan Pemilu 2024 yang Buat Mahasiswa Se-Indonesia Gelar Demo Besar-besaran

By Mentari DP, Kamis, 16 Juni 2022 | 10:30 WIB

Zulkifli Hasan resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan (Mendag).

Intisari-Online.com - Zulkifli Hasan resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Rabu (15/6/2022) kemarin.

Dengan begitu, maka Zulkifli Hasan menggantikan Muhammad Luthfi yang akhir-akhir ini mendapat banyak sorotan terkait kisruh harga minyak goreng.

Soal terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag), Presiden Jokowi menyampaikan beberapa alasan.

Menurutnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu punya rekam jejak pengalaman lapangan yang baik.

"Saya lihat Pak Zul dengan pengalaman, track record, rekam jejak yang panjang," ungkap Presiden Jokowi seperti dilansir dari kompas.com pada Kamis (16/6/2022).

Poin inilah yang membuat Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, ditunjuk sebagai Mendag.

"Karena sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat ini memerlukan memerlukan kerja-kerja yang terjun lapangan."

Sebelum menjabat sebagai Mendag, Zulkifli Hasan beberapa kali memegang posisi penting dalam pemerintaha Indonesia.

Misalnya dia adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) periode 2019-2024.

Dia juga pernah menjadi Menteri Kehutanan periode 2009-2014 pada masa pemerintahan Presiden SBY.

Sebagai politikus yang kenyang asam garam pengalaman politik, rupanya Zulkifli Hasan juga sempat dikaitkan dengan beberapa kontroversi.

Salah satu kontroversi yang paling menyita perhatian adalah kasus suap alih fungsi hutan di Provinsi Riau.

Dia bahkan sempat beberapa kali dipangil KPK.

Sementara kontroversi terbarunya adalah dia pernah mendukung wacana penundaan Pemilu 2024 pada awal tahun ini.

Pada saat itu, Zulkifli Hasan menyampaikan beberapa alasan mengapa dia mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.

Alasan pertama karena situasi pandemi Covid-19 yang memerlukan perhatian khusus pemerintah.

Kedua karena efek domino dari pandemi Covid-19, maka kondisi perkonomian belum stabil.

Oleh karenanya, perlu adanya pemulihan untuk bangkit kembali.

Ketiga, menurutnya karena dampak perang Rusia-Ukraina yang perlu diantisipasi.

Keempat, Zulkifli Hasan menyebut anggaran pemilu yang besar. Menurutnya lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat.

Terakhir, keberlangsungan program-program pembangunan nasional yang tertunda akibat pandemi.

Akibat dari adanya wacana penundaan Pemilu 2024, ribuan mahasiswa mengelar demo di kota-kota besar di berbagai penjuru Indonesia pada Senin (11/4/2022).

Ribuan mahasiswa itu memprotes desas-desus bahwa pemerintah sedang merencanakan penundaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Kebohongan Prajuritnya Dibongkar Tukang Mi Ayam, Hadi Tjahjanto yang Diangkat Jadi Menteri ATR Pernah Murka, Sampai Sebut 'Jiwa Korsa Berlebihan'