Find Us On Social Media :

Cuma Tak Mau Dipermalukan oleh Skandal Selirnya Sendiri, Inilah Yongle Kaisar Tiongkok yang Terkenal Membantai 2.800 Pelayan dan Selirnya Cuma Demi Bersihkan Namanya Sendiri

By Afif Khoirul M, Sabtu, 11 Juni 2022 | 15:16 WIB

(Ilustrasi) Kaisar Yongle dari Dinasti Ming

Intisari-online.com - Kaisar Yongle adalah kaisar ke-3 dari Dinasti Ming, Tiongkok yang memerintah dari tahun 1402 hingga 1424.

Ia terlahir dengan nama Zhu Di, putra ke-4 dari Zhu Yuanzhang (Kaisar Hongwu).

Ia menjadi kaisar setelah menggulingkan keponakannya melalui kudeta berdarah yang dikenal dengan nama Insiden Jingnan.

Yongle adalah salah satu kaisar terbaik yang pernah memerintah Tiongkok.

Kaisar berhak atas beberapa istri dan banyak selirm wanita terpelajar yang dipilih dari keluarga Manchu terbaik.

Para selir hidup dalam kemewahan, dengan departemen-departemen yang dijalankan oleh para kasim yang melayani setiap keinginan mereka.

Meskipun mereka tidak menginginkan apa-apa, mereka dilarang meninggalkan harem dan setiap gerakan mereka dimata-matai oleh pasukan polisi rahasia yang dijalankan oleh kasim senior.

Namun, suatu ketika sebuah insiden besar pernah terjadi pada masa pemerintahan Yongle, di mana dia membantai 2.800 selirnya sendiri.

Baca Juga: Ramuan Keabadiannya Hanya Berfungsi Jika Kaisar Bisa 'Bergerak Secepat Cahaya,' Kaisar Megalomaniak Qin Shi Huang Bahkan Ciptakan 'Pasukan Keabadian'

Pada tahun 1421 terjadi pertumpahan darah yang mengerikan ketika Kaisar Yongle yang dikenal sebagai seorang yang lalim mencoba untuk menekan skandal seks yang mengancam bisa mempermalukannya.

Setelah mengetahui bahwa salah satu selir kesayangannya telah bunuh diri setelah ketahuan berhubungan dengan seorang kasim.

Takut musuh politiknya akan melihatnya sebagai penguasa yang lemah, dia memerintahkan pembunuhan 2.800 penghuni haremnyam, selirnya, gadis pelayan dan kasim yang menjaga mereka.

Beberapa dari korban mereka yang tidak bersalah masih berusia 13 tahun, tetapi seorang penulis sejarah yang ngeri pada waktu itu menggambarkan bagaimana mereka telah "disewa, dibelah, dicabik-cabik dan dicabik-cabik" bersama gadis-gadis pelayan dan kasim yang menjaga mereka.

Secara keseluruhan, dikatakan bahwa 2.800 orang terbunuh di harem ketika Kaisar mencoba untuk menekan skandal seks yang mengancam akan mempermalukannya.

Padahal saat itu seharusnya menjadi momen paling membanggakan dalam pemerintahannya.

Beijing saat itu penuh dengan pejabat asing yang diundang ke upacara pembukaan Kota Terlarang, keajaiban arsitektur yang masih merupakan istana terbesar di dunia.

Dalam membunuh semua saksi perkembangan skandal di haremnya sendiri, Yongle berharap untuk merahasiakannya untuk selamanya.

Tetapi kisah pengkhianatan dan intrik pembunuhan yang terbentang di dalam dinding merah darah istananya diceritakan dalam sebuah film dokumenter BBC yang dramatis.

Pada 1 April 1424, dalam ekspedisi Mongolia ke-5 nya, Yongle mengalami stress berat karena tidak mampu mengejar musuhnya yang bergerak cepat.

Akibatnya kesehatannya makin menurun hingga akhirnya meninggal pada 8 Agustus 1424.

Ia dimakamkan di kompleks pemakaman Ming, mausoleum Changling