Find Us On Social Media :

Berjarak Lebih dari 4000 Km, Siapa Sangka Letusan Gunung Berapi di Indonesia Ini Diklaim Jadi Pemicu Runtuhnya Kekaisaran China, Bukan Tambora atau Krakatau?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 29 Mei 2022 | 13:58 WIB

(Ilustrasi) Kekaisaran China

Hal tersebut pun membuat peneliti menyimpulkan, keruntuhan dinasti lebih mungkin terjadi pada tahun-tahun setelah letusan gunung berapi.

Tetapi efeknya makin terlihat, terutama ketika sudah ada konflik sebelumnya.

"Hasil ini untuk pertama kalinya mengonfirmasi peran yang berulang dan sistem dari guncangan vulkanik, sebagai agen penyebab runtuhnya dinasti di salah satu peradaban terpadat dan tahan lama di dunia," tulis peneliti.

Temuan ini mungkin terdengar berlawanan, karena China sendiri hanya sedikit memiliki gunung berapi yang aktif dalam sejarah.

Bahkan, sebagian besar gunung berapi pada periode yang diteliti memang tak aktif.

Sebaliknya, mereka menyebut bahwa aktivitas gunung berapi di Indonesia yang jaraknya lebih dari 4.000 dari China dan di Filipina lah yang secara signifikan memengaruhi suhu dan curah hujan di China.

Meski begitu, peneliti masih mempertanyakan, mengapa peristiwa gunung berapi besar seperti letusan Gunung Tambora justru tak berpengaruh pada perubahan dinasti dibandingkan dengan letusan yang lebih moderat.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa keruntuhan terjadi setelah letusan kecil hingga sedang," kata peneliti.

Baca Juga: Dikelilingi oleh Emas dan Permata Berharga, Begini Kisah Penuh Lika Liku Nan Tragis dari Seorang Selir Rendahan yang Dimakamkan di Sana

(*)